Jakarta, CNN Indonesia -- Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sudah pernah menjadi juara dunia 2013 dan memenangi titel All England dalam tiga edisi terakhir. Namun mereka fakta bahwa mereka belum pernah menjadi nomor satu dunia membuat mereka sedikit gelisah.
Sejak melejit menjadi pemain papan atas dunia pada tahun 2011 lalu, Tontowi/Liliyana sudah meraih banyak gelar bergengsi dalam perjalanan karir mereka. Target-target besar sukses mereka genggam dan mereka pun tak pernah terpental dari papan atas dunia.
Meski demikian, mereka tak pernah sekalipun duduk sebagai pebulu tangkis nomor satu dunia dalam daftar peringkat BWF sejauh ini. Walaupun titel nomor satu dunia tak berpengaruh banyak, namun akhirnya status tersebut berhasil membuat mereka tergoda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu kami lebih sering berfokus pada target-target besar dan tidak terlalu peduli pada ranking dunia yang kami miliki. Yang terpenting saat itu kita ada di papan atas dan tetap pada posisi unggulan," ucap Tontowi.
"Namun kini kami ingin menjadi nomor satu dunia. Kami ingin bisa berada di peringkat itu dan itu berarti kami butuh hasil bagus di tiap turnamen yang diikuti," katanya menambahkan.
Saat ini sendiri, Tontowi/Liliyana berada di posisi nomor empat dunia, di bawah duo ganda Cina Zhang Nan/Zhao Yunlei dan Xu Chen/Ma Jin, serta ganda Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.
Menurut pelatih ganda campuran Richard Mainaky posisi empat dunia terbilang riskan sehingga Tontowi/Liliyana harus bisa menaikkan peringkat mereka.
"Posisi empat memiliki resiko lebih besar terlempar keluar. Jika sudah berada di luar empat besar, maka otomatis
drawing yang dihadapi di tiap turnamen makin berat," kata Richard menegaskan.
"Kami siap menjawab tantangan itu. Bukan hanya memperbaiki, namun sekaligus menjadi nomor satu dunia," jawab Tontowi menyanggupi harapan Richard.
Tantangan awal bagi Tontowi/Liliyana hadir di turnamen All England yang berlangsung pekan depan. Sebagai juara bertahan, Tontowi/Liliyana pastinya menjadi sorotan banyak orang.
"Karena itu kami menyebut perjuangan kami di All England ini dengan istilah merebut gelar keempat dan bukan mempertahankan gelar. Ini memang hanya masalah
mindset namun kami tidak ingin terbebani dengan status juara bertahan," tutur Liliyana.
"Kami sudah siap untuk berjuang sekuat tenaga di All England. Semoga kami bisa meraih hasil terbaik."
(ptr/ptr)