Jakarta, CNN Indonesia -- Siapakah kiper yang akan berdiri di bawah mistar gawang saat Chelsea melakoni derby London Utara melawan Tottenham Hotspur dalam partai Final Piala Liga (Capital One) di Stadion Wembley, Minggu (1/3) malam WIB.
Apakah Thibaut Courtois atau Petr Cech?
Seperti dilansir
The Guardian, kedua kiper itu akan mengetahui siapa yang akan dipilih Manajer Chelsea Jose Mourinho untuk mengawal di bawah mistar gawang pada Minggu (1/3) pagi waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami hanya akan tahu yang sebenarnya pada hari pertandingan. Manajer membuat keputusannya, seperti yang ia lakukan untuk seluruh pemainnya, dan memberi tahu kami ketika dia meletakkan (
starting) XI nya di papan sehingga semua orang bisa melihat siapa yang bermain atau tidak," kata Courtois.
Media-media Inggris memberitakan Courtois berpeluang besar dimainkan dalam partai final tersebut. Pemuda berusia 22 tahun itu merupakan pilihan utama Mourinho di bawah mistar gawang
The Blues sepanjang musim ini.
Masing-masing dari kami terus menempatkan diri kami di level yang teratas.Thibaut Courtois |
Courtois yang kembali ke Chelsea setelah dipinjam Atletico Madrid selama tiga musim itu telah bermain sebanyak 28 pertandingan di seluruh ajang kompetisi.
Ia bermain di 22 pertandingan dari 26 pekan Liga Inggris, kebobolan 22 gol dan merekam catatan delapan kali
clean sheet. Di Piala Liga, Courtois bermain dua kali dan hanya kebobolan satu gol.
Pemuda asal Belgia itu dipakai Mourinho di dua laga terakhir Piala Liga, semifinal melawan Liverpool di leg pertama (20 Januari 2015) dan leg kedua (27 Januari 2015).
Di sisi lain, Cech tak kalah penting perannya di bawah mistar gawang Chelsea musim ini. Walaupun menjadi pilihan kedua Mourinho sepanjang musim ini, kiper berusia 32 tahun itu tampil 13 kali sepanjang musim ini di seluruh ajang kompetisi.
Ia bermain lima kali di liga dengan rekor
clean sheet secara keseluruhan. Adapun di Piala Liga, Cech bermain tiga kali dan kebobolan tiga gol.
Kiper sarat pengalaman itu bermain dari laga pertama pada putaran ketiga, keempat, dan kelima.
Tak heran, Cech saat itu disebut spesialis pertandingan kompetisi kelas kedua di Inggris. Ya, ia adalah spesialis piala liga, sementara Courtois untuk Liga Primer dan Liga Champions.
Namun, siapakah yang akan dimainkan Mourinho besok, Minggu (1/3), di Wembley?
"Terserah nanti, kami hanya mempersiapkan diri bersama, juga dengan (kiper ketiga) Jamal Blackman, dengan tujuan untuk bermain di pertandingan, bekerja keras untuk yang terbaik," kata Courtois seperti dikutip
BBC. "Musim ini berjalan dengan baik sejauh ini bagi saya. Saya ingin bermain."
Courtois dimainkan kembali oleh Mourinho pada laga Liga Inggris menjamu Burnley pada akhir pekan lalu, Sabtu (21/2). Pada laga tersebut Chelsea ditahan imbang 1-1.
Sepekan sebelumnya, Cech lah yang dimainkan Mourinho untuk kemenangan 1-0 atas tim tamu, Everton.
Kami hanya akan tahu yang sebenarnya pada hari pertandingan.Thibaut Courtois |
Bagi Courtois, kehadiran Cech telah menantang dirinya untuk menjaga konsistensi permainan. Cech, kata Courtois seperti dikutip
Metro, juga merupakan seorang mentor.
"Dia (Cech) tahu sesuatu yang Anda tidak tahu dan dapat memberikan tips," kata Courtois, "Jika dia melakukan penyelamatan yang luar biasa, Anda akan ingin melakukannya juga. Jadi masing-masing dari kami terus menempatkan diri kami di level yang teratas."
Cech telah bermain di Chelsea sejak 2004 lalu. Ia jelas lebih berpengalaman kala bertanding di partai final yang keras dan ketat dibandingkan Courtois.
Total 11 gelar sudah diraihnya bersama
The Blues. Cech pun telah makan asam garam melakoni derby London Utara. Pria asal Republik Ceko itu telah 22 kali membela Chelsea melawan Spurs. Rekornya 11 kali menang, delapan kali imbang, dan tiga kali kalah.
Namun, musim ini laga melawan Spurs di liga menjadi hak bagi Courtois. Pada derby London Utara paruh utama, Courtois berada di bawah mistar gawang dan saat itu Chelsea menang 30 di Stamford Bridge.
Kemudian di laga paruh kedua, 1 Januari 2015, Courtois kembali di bawah mistar gawang dan Chelsea kalah 3-5 di White Hart Lane.
Namun, mantan kiper utama Arsenal, Jens Lehmann, lebih menilai Cech yang pantas dijadikan kiper utama Chelsea pada partai final besok.
Alasan Lehmann adalah walaupun Courtois memiliki rekam performa yang luar biasa musim ini, partai final adalah partai yang ketat.
Courtois, kata pria yang bermain di Inggris sebanyak enam musim bersama Arsenal itu harus membuktikan dapat menghadapi tantangan seperti yang sudah dilakukan Cech.
Total sudah tujuh partai final di tingkat kompetisi klub yang sudah dimenangkan Cech bersama Chelsea. Tujuh partai puncak itu antara lain final Piala FA (2007, 2009, dan 2012), final Piala Liga (2005 dan 2007), final Liga Champions (2012), dan final Liga Europa (2013).
Sedangkan Courtois melakoni tiga partai final yang dimenangkan timnya yakni Piala Raja (2013), final Liga Europa (2012), dan Super Eropa (2012). Adapun di partai final Liga Champions tahun lalu, Courtois gagal bersama timnya mengalahkan Real Madrid.
Selain itu ada alasan lain bagi Lehmann.
"Dia (Cech) mungkin berada dalam usia terbaik sebagai seorang penjaga gawang. Saya telah mengalami itu sendiri, ketika kemampuan fisik diiringi dengan pengalaman hebat," tukasnya.