Jakarta, CNN Indonesia -- All England 2015 datang dan tak banyak yang berubah dari target PBSI dibandingkan tahun lalu. Masih dengan dua andalan, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir seraya berharap berujung pada akhir cerita yang sama, dua gelar di tangan.
Dalam daftar unggulan yang dirilis BWF, memang hanya Ahsan/Hendra dan Tontowi/Liliyana yang masuk daftar unggulan empat besar. Karena itulah, tak salah jika akhirnya mereka kembali menjadi pemain yang paling diandalkan untuk bisa membawa pulang gelar juara ke Indonesia.
"Jika berbicara soal target, tentunya kami berharap bisa membawa pulang dua gelar lagi dari All England seperti tahun lalu, yaitu dari ganda putra (Ahsan/Hendra) dan ganda campuran (Tontowi/Liliyana)," ucap Kabid Binpres PBSI Rexy Mainaky menegaskan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terus menjadi andalan selama bertahun-tahun, Rexy meyakini bahwa hal itu tidak membebani kondisi psikologis Ahsan/Hendra dan Tontowi/Liliyana.
"Terus-menerus diandalkan, saya melihat justru mereka semakin matang sebagai seorang pemain. Mereka bisa bereaksi dengan baik di tengah kondisi berat dan situasi yang tegang," ujar Rexy.
"Saya malah makin yakin bahwa hal itu membuat mereka semakin kuat dan tangguh alam menghadapi turnamen-turnamen besar macam ini," kata adik dari Richard Mainaky ini menambahkan.
Meskipun yakin Ahsan/Hendra dan Tontowi/Liliyana makin tangguh dan matang di tengah tekanan berat di setiap turnamen besar, Rexy juga tak memungkiri Indonesia butuh pemain andalan lainnya.
"Saya jelas berharap para pemain lainnya bisa mengikuti jejak Ahsan/Hendra terlebih Olimpiade tinggal satu tahun lagi. Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari telah menunjukkan hal itu di Asian Games dan kini kita menunggu konsistensi mereka," ucap pria berusia 46 tahun ini.
"Selain itu ada beberapa nama lainnya yang diharapkan juga bisa mencuat dan jadi andalan untuk Olimpiade tahun depan."
Nama-nama yang dimaksud adalah Simon Santoso, Angga Pratama/Ricky Karanda, dan Praveen Jordan/Debby Susanto.
"All England ini juga menjadi tolok ukur bagaimana performa mereka saat ini jika dibandingkan dengan pemain-pemain dunia lainnya," kata Rexy.
"Jika mereka bisa menjawab tantangan ini dengan baik, maka itu berarti mereka berpeluang untuk bisa jadi andalan di Olimpiade tahun depan."
Undian BurukJika berbicara undian para pemain Indonesia secara umum, maka jelas terlihat beratnya perjalanan mereka sejak awal di All England kali ini.
Di nomor tunggal putra, Dionysius Hayom Rumbaka dan Simon Santoso harus merangkak dari babak kualifikasi hari ini. Parahnya, mereka berada di jalur yang sama sehingga hanya satu dari mereka yang bisa lolos ke babak utama.
Parahnya, jalur Hayom dan Simon sendiri akan langsung bertemu Tommy Sugiarto. Itu berarti, babak kedua tunggal putra All England tidak akan mungkin diisi oleh dua pemain tunggal putra dari Indonesia.
Drawing buruk juga ada di nomor tunggal putri. Dua tunggal putri terbaik Indonesia Linda Wenifanetri dan Bellaetrix Manuputty juga harus berjuang keras sejak awal turnamen.
Linda harus menghadapi Porntip Buranaprasertsuk dari Thailand di babak pertama dan kemungkinan bakal berjumpa juara dunia 2014 Carolina Marin di babak kedua.
Sementara Bellaetrix, ia harus memulai langkah dari babak kualifikasi dan andai lolos ke babak utama, Bellaetrix langsung berjumpa unggulan ketiga Saina Nehwal.
"Saya tak ingin berpikir terlalu jauh, cukup saya fokus pada laga awal saja dan berusaha memenangkannya," tutur Linda.
Di nomor ganda putra, para ganda putra lapis dua pelatnas macam Angga Pratama/Ricky Karanda, Wahyu Nayaka/Ade Yusuf, dan Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon sudah akan bertemu pemain unggulan di babak kedua.
"Saya justru senang jika bisa bertemu Chai Biao/Hong Wei di babak kedua. Ini jadi kesempatan bagus untuk mengukur kemampuan kami," tutur Kevin.
Di nomor ganda putri, Greysia/Nitya memiliki jalur yang relatif mulus hingga babak perempat final. Hal ini harus bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh mereka.
Sementara itu tiga wakil ganda putri lainnya Pia Zebadiah/Rizki Amelia, Suci Rizki Andini/Maretha Dea dan Dian Fitriani/Nadya Melati butuh usaha keras untuk tidak cepat tersisih dari persaingan.
Pada nomor ganda campuran, tiga wakil di luar Tontowi/Liliyana pun sudah harus menghadapi lawan berat sejak babak pertama.
Praveen/Debby menghadapi Xu Chen/Ma Jin, Riky/Richi bertemu Kenichi Hayakawa/Misaki Matsutomo, dan Markis Kido/Pia Zebadiah menjajal kemampuan andalan tuan rumah Chris Adcock/Gabrielle Adcock.
Paparan
drawing di atas jelas menggambarkan kerasnya perjuangan yang harus dilakukan wakil-wakil Indonesia di ajang All England ini.
Tentunya Indonesia berharap ada banyak wakil yang bisa bertahan hingga babak akhir turnamen, plus target membawa kembali pulang dua gelar juara bisa diamankan.
(ptr/ptr)