Jakarta, CNN Indonesia -- Praveen Jordan/Debby Susanto berhasil membuat kejutan besar di babak pertama All England dengan mengalahkan unggulan ketiga asal Tiongkok Xu Chen/Ma Jin dua game langsung, 21-15, 21-14. Kemenangan ini ternyata terjadi lantaran banyaknya simulasi yang mereka lakukan sebelum keberangkatan.
Sejak dipastikan bertemu Xu Chen/Ma Jin usai pengundian diumumkan, Praveen/Debby langsung memasuki tahap latihan khusus.
"Saya justru senang ketika Praveen/Debby dipastikan bertemu Xu Chen/Ma Jin di babak pertama. Dengan begitu kami punya waktu panjang untuk persiapan," tutur pelatih ganda campuran Richard Mainaky kepada CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama dua minggu, Praveen/Debby terus dijejali simulasi demi simulasi dalam latihan mereka sehari-hari.
"Saya terus kondisikan mereka menghadapi Xu Chen/Ma Jin. Setiap latihan
game selalu seperti itu ditambah juga menonton video pertandingan Xu Chen/Ma Jin. Itu terus kami lakukan berulang-ulang," tutur Richard.
"Xu Chen/Ma Jin tidak sehebat Zhang Nan/Zhao Yunlei. Saat kelemahan mereka sudah bisa dipegang, maka mereka sulit untuk bangkit dan celah itu yang kami incar."
Hal itulah yang kemudian tergambar di lapangan. Praveen/Debby mendominasi perolehan angka dari awal hingga akhir pertandingan.
"Kami sukses mendapatkan ritme sejak awal pertandingan. Kami tak membiarkan Xu Chen/Ma Jin untuk menyerang dan di situ mereka terlihat kebingungan," ucap Debby seperti dikutip dari Badminton Indonesia.
Jangan LengahSetelah mengalahkan Xu Chen/Ma Jin, bukan berarti tugas Praveen/Debby sudah usai. Di babak kedua mereka menghadapi Alan Yun Lung Chan/Tse Ying Suet dari Hong Kong.
"Setelah mengalahkan Xu Chen/Ma Jin, kami harus bisa lebih konsentrasi dan jangan sampai lengah dan malah kalah oleh pemain yang bukan unggulan," tutur Praveen.
"Melihat kemampuan Praveen/Debby yang sudah bisa mengalahkan Xu Chen/Ma Jin, maka mereka semestinya bisa melaju paling tidak hingga babak semifinal," kata Richard menimpali.
(ptr/ptr)