Melbourne, CNN Indonesia -- Penasihat Red Bull telah memperingatkan bahwa timnya bisa menarik diri dari kompetisi Formula 1 jika tidak ada perubahan peraturan.
Red Bull adalah satu dari beberapa tim yang tidak puas dengan ketidakmampuan mereka untuk mengejar Mercedes yang mendominasi Formula 1 musim lalu dan juga mendapatkan kemenangan satu-dua dengan mudah di seri balapan pembuka di GP Australia.
Musuh-musuh mercedes mengatakan bahwa balapan tersebut berjalan "membosankan" dan penasihat tim balapan Red Bull, Helmut Marko, berkata bahwa hal ini bisa mendorong tim-tim lain untuk pergi dan juga mengurangi ketertarikan pada olahraga tersebut jika tak segera diperbaiki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marko bahkan mengatakan bahwa Red Bull, yang memenangkan empat kejuaraan secara berturut-turut sebelum akhirnya terseret arus Mercedes, bisa saja menarik diri dari Formula 1 jika hartawan pemilik mereka, Dietrich Mateschitz, kehilangan minatnya.
Berbicara kepada media berbahasa Jerman, Marko menyatakan bahwa, "Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, kami akan mengevaluasi situasi ini lagi, dan juga menelisik pendapatan dan pengeluaran kami."
"Jika kami tidak puas, maka kami bisa mempertimbangkan keluar dari F1."
"Ya, bahaya paling utamanya adalah jika Mr. Mateschitz kehilangan gairahnya untuk F1," kata Mako.
Komentar Marko ini datang setelah pemimpin tim Red Bull di F1, Christian Horner, berkata bahwa pejabat tinggi Formula 1 seharusnya mengambil tindakan untuk memuat performa mesin lebih merata lagi di setiap tim, agar tercipta balapan yang lebih kompetitif.
Red Bull memulai musim baru dengan kacau setelah Daniel Ricciardo sempat tertinggal jauh dan akhirnya hanya menyelesaikan balapan di peringkat keenam.
Sementara itu, rekan setimnya, Daniil Kvyat, bahkan tidak mengikuti lomba karena mengalami kegagalan mesin.
"Ketika kami menang, dan kami tak pernah menang dengan keunggulan seperti Mercedes,
double-diffusers kemudian dilarang,
exhaust disingkirkan,
flexible bodywork dilarang, pemetaan mesin diubah pada tengah balapan -- dan hal-hal lain agar dominasi kami berkurang," kata Horner pada wartawan.
"Bukan hanya kami, hal ini juga dilakukan pada McLaren dan Williams di tahun-tahun sebelumnya."
Namun bos Mercedes, Toto Wolff, hanya memberikan sedikit simpati bagi Red Bull, mereka menuduh Red Bull mengeluh hanya karena mereka kalah.
"Jika Anda mencoba untuk bermain di level tertinggi dan saling mengalahkan, maka Anda butuh menyesuaikan diri setelah balapan pertama. Tapi Anda malah merengek setelah balapan pertama - bukan ini cara yang kami lakukan di masa lalu," ujar Wolff.
(vws)