Pelatih PBR Mengaku Pusing

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Kamis, 02 Apr 2015 12:49 WIB
Pelatih PBR, Dejan Antonic, ungkapkan kebingungan jelang kick-off Liga Super Indonesia (ISL) 2015 yang mulai digelar pada 4 April 2015.
Pelatih Pelita Bandung Raya Dejan Antonic saat memimpin skuatnya latihan di Lapangan Progresif Bandung, 4 Oktober 2014. (CNN Indonesia/Vetriciawizach Simbolon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Pelita Bandung Raya (PBR) Dejan Antonic ikut mendengar tentang klubnya yang dinyatakan lolos bersyarat oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk ikut Liga Super Indonesia (ISL) 2015. Namun, pelatih asal Serbia itu menilai masih ada hal yang memberatkan bagi timnya.

Pasalnya, jelang kick-off ISL 2015 yang dijadwalkan pada 4 April nanti diakui Dejan ada kewajiban manajemen klub yang belum diselesaikan ke pihak internal.

"Aduuuuuu pusinggggg," tulis Dejan ringkas dalam bincang lewat layanan pesan dengan CNN Indonesia, Kamis (2/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, diakui Dejan, pihaknya juga bingung melihat keputusan rekomendasi BOPI yang menggugurkan dua klub. Pasalnya, saat ini beredar kebingungan tentang kemungkinan PT Liga Indonesia--sebagai operator ISL--akan mengikuti rekomendasi itu atau tidak.

Dalam keputusan BOPI yang disampaikan kemarin, Rabu (1/4), Persebaya Surabaya dan Arema Cronus dinyatakan tak lolos syarat verifikasi. Sementara itu PBR, Mitra Kukar, Persela Lamongan, Gresik United, dan Perseru Serui lolos secara bersyarat. Tim yang lolos bersyarat itu diberikan waktu selama setengah putaran kompetisi untuk melengkapi persyaratan. Jika tetap tidak bisa melengkapi, mereka tidak bisa mengikuti putaran kedua

"Kita akan main, tetapi tidak tahu nanti," tulis Dejan saat ditanya tentang persiapan PBR menghadapi laga awal ISL 2015 yang kick off pertama akan dilakukan pada 4 April nanti.

Dejan pun mengaku bingung apakah PT Liga akan menjalankan liga sesuai rekomendasi BOPI atau justru tetap kukuh dengan 18 klub. Ia bahkan mengaku bingung siapa yang lebih kuat posisinya dalam hal ini, BOPI atau PSSI.

Sehari sebelumnya, setelah BOPI mengeluarkan putusan rekomendasi, CEO PT Liga, Joko Driyono menyatakan pihaknya akan tetap berusaha menjalankan kompetisi ISL 2015 dengan 18 tim. Joko mengaku PT Liga tidak bisa menjalankan kompetisi hanya dengan 16 tim.

"Tidak mungkin ISL berjalan dengan peserta kurang dari 18 klub. Kami juga tidak bisa melakukan penjadwalan ulang," ujar Joko di Kantor PSSI, Senayan, Rabu (1/4).

Saat ini, ujar Joko, pihaknya sedang menunggu izin dari kepolisian.

"Bila izin tidak kami dapatkan, karena kepolisian harus mendapat rekomendasi dari BOPI atau pemerintah, kami akan menyerahkan ini ke PSSI," kata pria yang juga memiliki jabatan sebagai Sekretaris Jenderal PSSI tersebut.

Ditemui secara terpisah di tempat yang sama, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin menegaskan yang berhak menentukan hak klub mengikuti kompetisi adalah pihaknya.

"Bukan PT Liga apalagi orang di luar itu. Komite Eksekutif PSSI telah memutuskan 18, jadi yang bisa melarang adalah asosiasi," kata Djohar.

Walau begitu, Djohar mengungkapkan pihaknya tak ingin bersebarangan dengan BOPI.

"PSSI membutuhkan pemerintah untuk mengelola sepak bola, jadi kami tidak akan meminggirkan negara," kata Djohar. (kid/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER