Jakarta, CNN Indonesia -- Juru bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot S. Dewa Broto, berkata bahwa dirinya tidak kaget dengan dugaan upaya suap terhadap tiga orang pemain Pusamania Borneo FC.
"Hal seperti itu harus dibenahi. Kalau tidak, kapan sepak bola Indonesia bisa maju?" kata Gatot saat ditemui
CNN Indonesia di kantor Kemenpora, Rabu siang (8/3).
Gatot yang juga anggota Tim Sembilan, atau tim yang dibentuk Kemenpora untuk menyelidiki permasalahan di persepakbolaan Indonesia, mengatakan bahwa kasus tersebut bukan ranah dari Tim Sembilan untuk disikapi atau diberi hukuman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim sembilan hanya menginformasikan bahwa ada hal seperti itu. Selanjutnya, yang menindaklanjuti adalah kepolisian," katanya.
Sebelumnya, Persatuan Sepak-bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah menerima laporan terkait suap tersebut jelang pertandingan melawan Persebaya. PSSI,
melalui Departemen Integritas, juga sudah memulai penyelidikan kasus tersebut.
Manajemen Pusamania Borneo berhasil menggagalkan dugaan upaya pengaturan skor dan menangkap salah seorang pelaku yang berusaha menyuap tiga pemainnya.
Manajemen PBFC sengaja menjebak para pelaku agar bertemu di sebuah restoran cepat saji di jalan Basuki Rahmat, Surabaya. Setelah mendapatkan bukti-bukti yang cukup, manajemen PBFC kemudian menyerahkan salah seorang pelaku yang tertangkap ke pihak berwajib sementara seorang lainnya berhasil kabur.
Peristiwa ini sendiri terjadi ketika PBFC dalam masa persiapan menghadapi Persebaya Surabaya yang duelnya bakal digelar hari ini. Menurut pihak Manajemen PBFC, pelaku suap yang tertangkap adalah Johan Ibo, seorang pemain yang telah malang melintang tampil di kompetisi sepak bola kasta tertinggi Indonesia.
Baca Juga
Johan Ibo: Dari Lapangan Hijau ke Kasus Suap (vws)