BOPI: Pinjam SIUP Bukan Solusi Bagi Arema dan Persebaya

M. Arby Rahmat | CNN Indonesia
Rabu, 29 Apr 2015 19:08 WIB
Meski sedang menjadi penengah bagi Persebaya Surabaya dan Arema Cronus, BOPI tidak menginginkan ada peminjaman Surat Izin Usaha Perdagangan.
Arema Cronus dan Persebaya Surabaya tidak diberi rekomendasi BOPI untuk bermain karena tidak memiliki legalitas. (CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Badan Olahraga Profesional Indonesia (Sekjen BOPI), Heru Nugroho, berpendapat bahwa meminjamkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari PT Persebaya Indonesia ke PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) bukan solusi bagi upaya mediasi Persebaya.

Saat ini, PT MMIB yang menaungi Persebaya Surabaya memiliki SIUP untuk jenis usara kontruksi dan properti. Hal ini lah yang menjadi alasan BOPI untuk tidak mengizinkan Persebaya bermain di Liga Indonesia.
 
Heru memberi konfirmasi kepada CNN Indonesia bahwa BOPI sedang melakukan mediasi bagi Persebaya 1927 dengan Persebaya Indonesia, tapi belum menemukan format mediasi yang tepat.

"Ada ide seperti itu (meminjamkan SIUP), tapi saya bilang ya mustahil bisa dilakukan. Itu bukan solusi. Tidak tahu itu ide siapa. Tapi yang menyampaikan ke saya ya Pak Saleh (Mukadar, komisaris utama PT Persebaya Indonesia)," kata Heru saat dihubungi CNN Indonesia, Rabu siang (29/4), melalui layanan pesan singkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Saleh membantah kabar adanya pertemuan atau pun mediasi antara Persebaya 1927 dan Persebaya Surabaya yang difasilitasi BOPI. Ia juga berkata bahwa akan meneruskan gugatannya terhadap Persebaya Surabaya dengan proses pengadilan pertama dimulai pada 12 Maret nanti. (Baca Juga: Saleh Mukadar Bantah Persebaya Sedang Rekonsiliasi)

Bantahan pertemuan itu kemudian dibenarkan Heru. "Dengan Pak Saleh, saya baru bicara via telepon. Memang belum bertemu. Kalau ingin bertemu pihak Persebaya, saya harapkan tidak hanya dengan Pak Saleh saja," ucap Heru.

Selain dengan Saleh, Heru juga menjalin komunikasi dengan direktur Persebaya Surabaya yang berada di bawah naungan PT MMIB, I Gede Widiade.

"Pak Gede prinsipnya membuka ruang komunikasi untuk kompromi. Tapi saya sudah janji ingin bertemu pihak terkait di PT Persebaya Indonesia terlebih dahulu, ini yang belum dapat waktunya.

"Karena stakeholder Persebaya 1927 itu banyak, bukan cuman Pak Saleh saja," katanya.

Heru juga menyampaikan rekonsiliasi tidak mungkin menjadi target dari mediasi tersebut. "Tapi kompromi masih mungkin. Nah, bagaimana bentuk komprominya, saya belum bisa memastikan," ucapnya.

Sementara itu, suporter Persebaya 1927 yang akrab dipanggil bonek menolak dengan tegas opsi rekonsiliasi.

"Pada prinsipnya, menerima rekonsiliasi sama saja mengulangi yang selama ini terjadi di sepak bola Indonesia, seperti pinjam meminjam SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) atau penyatuan klub seperti yang terjadi saat ini antara PBR dan Persipasi," kata presidium bonek Andy Kristiantono yang akrab dipanggil Andie Peci ketika dihubungi CNN Indonesia pada Rabu (29/4).

"Itu bukan praktik sepak bola bersih," tegas Andi. (Baca Juga: Penolakan Bonek Terhadap Rekonsiliasi)

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER