Kemenpora Pertanyakan Force Majeur PSSI

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mempertanyakan keputusan PSSI untuk menghentikan kompetisi sepak bola di tanah air, baik di level paling atas seperti Liga Super Indonesia maupun Divisi Utama. Meski demikian, menurut Deputi V Kemenpora Gatot S. Dewa Broto, penghentian tersebut merupakan hak PSSI.

"Sangat kami sayangkan," ujar Gatot saat ditemui CNN Indonesia di kantornya, Senin (4/5). "Menghentikan liga merupakan hak mereka, namun kami sayangkan karena dari sini (Kemenpora) tidak ada pretensi untuk menghentikan total."

"Satu-satunya pertanyaan kami adalah alasan force majeur yang digunakan PSSI," ujar Gatot melanjutkan.

"Memang alasan tersebut ada di statuta PSSI, tetapi di sana tidak disebutkan secara spesifik kondisinya seperti apa."

Sebelumnya wakil Ketua Umum PSSI, Hinca Pandjaitan memang sempat mengungkapkan alasan pemberhentian liga oleh Exco PSSI adalah desakan khusus.

"Kompetisi dihentikan dengan alasan force majeur," ujar Hinca saat dihubungi CNN Indonesia, Sabtu (2/5).

Alternatif Operator Kompetisi

Meski hingga saat ini belum ada komunikasi dengan PT. Liga Indonesia sebagai operator kompetisi saat ini, Gatot berharap kompetisi tetap akan berjalan pada 9 Mei mendatang.

Bahkan jika PT. Liga nantinya menolak untuk menjadi operatir kompetisi, Kemenpora akan mencari alternatif lainnya.

"Jika nanti misalnya tanggal 9 nanti PT. Liga tidak mau, ya terpaksa kami pertimbangkan untuk mencari operator lain," tutur Gatot menambahkan.

"Memang dalam statuta PSSI disebutkan klub tidak dapat berafiliasi pada kompetisi lain selain yang berada di di bawah PSSI atau diakui oleh FIFA. Namun di situ juga disebutkan ada pengecualian dalam kondisi luar biasa, yang mana telah dilontarkan PSSI sebagai alasan pemberhentian liga."

Sementara itu, soal kabar tim transisi yang akan dibentuk Kemenpora untuk mengawal persepakbolaan Indonesia, Gatot mengatakan bahwa tim tersebut akan diumumkan pekan ini. (vws)