Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer Pusamania Borneo FC, Aidil Fitri, mempertanyakan keputusan penghentian liga dan berkata bahwa klub menjadi pihak yang dirugikan dalam perseteruan antara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dengan PSSI.
"Uang kami ke mana jika kompetisi dihentikan? PT Liga, PSSI, dan Kemenpora harus bertanggung jawab soal penghentian kompetisi," ujar Aidil di Kantor Kemenpora pada Senin (4/5) siang.
"Jika 2015 tidak bergulir, maka klub dirugikan," kata Aidil kemudian menambahkan bahwa kerugian klub sudah mencapai miliaran rupiah dari bulan Januari hingga Mei 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, pada Sabtu (2/5) rapat Komite Eksekutif PSSI memutuskan bahwa seluruh kompetisi di Indonesia dihentikan, baik di Liga Super Indonesia maupun Divisi Utama.
Mewakili pengurus klub Pusamania, Aidil berkunjung ke kantor Menpora Imam Nahrawi untuk meminta ketegasan bahwa perangkat pertandingan harus dijalankan.
"Kub-klub minta kompetisi diputar," kata Aidil sembari mengatakan bahwa ia belum menerima surat undangan penghentian liga. Aidil juga berkata bahwa PBFC keberatan dengan keputusan dari PSSI tersebut.
"Kami keberatan karena penguasaan modal (PT Liga) 90 persen dari klub," kata Aidil.
Sebagai langkah selanjutnya, menurut Aidil, pihak Kemenpora sendiri mengundang ada pertemuan lanjutan dengan pihak klub pada Rabu (6/5) nanti. Satu pekan lalu, Menpora Imam Nahrawi pernah bertemu dengan klub dan PT Liga namun berakhir dengan jalan buntu setelah tidak ada kesepakatan yang bisa diambil oleh ketiga pihak.
(vws)