Catanzaro, CNN Indonesia -- Lebih dari 50 orang ditahan akibat pengaturan skor Italia. Selain itu lebih dari 70 orang lagi saat ini masih dalam proses penyelidikan terkait usaha pemberantasan skandal pengaturan skor di bagian selatan Catanzaro, Italia.
Menurut pihak kepolisian, para pengatur skor yang tertangkap itu bertanggungjawab atas sejumlah kasus pengaturan skor di divisi ketiga dan keempat Italia.
Aksi-aksi pengaturan skor itu melibatkan klub-klub seperti Pro Patria, Barletta, Brindisi, L'Aquila, Neapolis Mugnano, Torres, Vigor-Lametia, Santarcangelo, Sorrento, Montalto, Puteolana, Akragas, dan San Savero.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa dari para pengatur skor yang ditahan juga berhubungan dengan organisasi-organisasi mafia di Italia. Hal yang paling mengejutkan adalah beberapa di antaranya merupakan oknum polisi.
Jaksa penuntut di Catanzaro menyatakan mereka telah mampu membongkar jaringan pengaturan skor di antara para pemain, pelatih, presiden klub, dan manajemen lebih dari 30 klub di Italia.
Namun, belum ada penjelasan bahwa aksi penangkapan itu terkait dengan operasi besar-besaran yang dilakukan pemerintah Italia pada Desember 2011 silam.
Saat itu lebih dari 100 orang berada dalam penyelidikan polisi, yang melibatkan mantan kapten Atalanta, Cristiano Doni, dan penyelidikan terhadap tiga pertandingan Serie A (Brescia vs Bari, Brescia vs Lecce, dan Napoli vs Sampdoria).
Doni sendiri akibat kejadian tersebut mendapatkan hukuman larangan selama tiga setengah tahun dari asosiasi sepak bola Italia (FIGC). Seperti dikutip
The Guardian, Atalanta mendapat hukuman pemotongan enam poin pada awal musim berikutnya.
Selain Doni, mantan bomber Lazio Giuseppe Signori dan kiper Benevento, Marco Paoloni, juga mendapatkan hukuman larangan beraktivitas terkait sepak bola selama lima tahun karena dakwaan pengaturan skor.
(kid/kid)