Zurich, CNN Indonesia -- Jose Maria Marin, mantan Presiden Asosiasi Sepak Bola Brasil yang baru saja turun jabatan pada April 2015, menjadi salah satu nama yang ditangkap oleh kepolisian Swiss, demikian dinyatakan harian
The New York Times yang melaporkan langsung dari hotel bintang lima Baur au Lac di Zurich.
Pada Rabu (27/5) pagi waktu setempat, kepolisian Swiss melakukan penangkapan kepada lebih dari 10 pejabat tinggi FIFA atas tuduhan korupsi, pencucian uang, dan juga keterkaitan dengan organisasi kejahatan yang telah terentang lebih dari 20 tahun terakhir.
Menurut
The New York Times, termasuk dalam tuduhan kepada petinggi FIFA tersebut adalah kasus korupsi yang terjadi pada proses pemilihan Piala Dunia 2018 dan 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Marin, nama lainnya yang ditangkap adalah dua Wakil Presiden FIFA, Jeffrey Webb dari Cayman Islands dan Eugenio Figueredo dari Uruguay, dan juga Jack Warner dari Trinidad dan Tobago, seorang anggota Komite Eksekutif FIFA yang pernah dituduh melakukan berbagai tindakan tidak terpuji.
Baca Juga:
Pejabat FIFA yang Ditahan Bisa Menolak Ekstradisi
Penangkapan Marin bukan pertama kalinya ia terkena kasus terkait sepak bola.
Sebelumnya, media Brasil,
O Estadao, mengeluarkan laporan bahwa sejak 2006 lalu tim nasional Brasil telah dikendalikan oleh sponsor dan rekan komersial Asosiasi Sepak Bola Brasil (CBF), sehingga hanya pemain-pemain dengan nilai jual tinggi lah yang dipanggil ke timnas.
Estadao sendiri mengklaim telah mendapatkan salinan kontrak antara CBF dan ISE, firma pemegang hak komersial Brasil yang berbasis di Cayman Islands dan tidak memiliki pegawai.
ISE merupakan anak perusahaan dari Dallah Al-Baraka, perusahaan asal Arab Saudi yang memiliki investasi di berbagai industri, termasuk di antaranya industri keuangan, transportasi, dan kesehatan.
Dokumen tersebut menyebutkan, CBF harus menyampaikan permintaan kepada ISE jika mereka ingin memanggil seorang pemain -- dan pemain tersebut harus memiliki nilai pasar setara dengan pemain yang digantikan.
Meski demikian, kontrak antara CBF dan ISE sendiri bukan dirancang oleh Marin, namun mantan presiden CBF, Ricardo Teixeira, yang juga pernah terbukti korupsi 41 juta dollar.
Baca Juga Selanjutnya:
Daftar Kasus Korupsi Para Petinggi FIFA (vws)