Zurich, CNN Indonesia -- Aksi kotor dua hari jelang pemilihan presiden FIFA mulai terungkap. Salah satu calon presiden FIFA, Pangeran Ali bin Al Hussein, mengklaim telah didekati seorang pria yang mengaku bisa memberinya banyak suara di pemilihan.
Seperti dilansir
Reuters, tim kampanye Pangeran Ali sudah melaporkan pria yang mengaku bisa memberikan 47 suara tersebut ke polisi, Selasa (26/5).
Identifikasi pria itu tidak diungkap tim kampanye Pangeran Ali. Namun, mereka mengklaim juga ditawari pria tersebut informasi mengenai aktivitas finansial ilegal Sepp Blatter, yang merupakan lawan Pangeran Ali di pemilihan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak bermaksud membangun isu tertentu, tapi hanya memberi reaksi atas aktivitas kriminal yang kami alami," demikian pernyataan resmi tim kampanye Pangeran Ali.
Tim kampanye Pangeran Ali menyerahkan kasus ini ke Quest, sebuah perusahaan swasta asal Inggris yang bergerak di bidang penyelidikan, dan diminta untuk melanjutkannya ke kepolisian.
Menariknya, tim kampanye Pangeran Ali tidak memberikan informasi ini ke Komite Etik FIFA.
Langkah yang diambil tim kampanye Pangeran Ali terjadi diambil sebelum kepolisian Swiss menangkap enam pejabat FIFA atas tuduhan korupsi dan pencucian uang. Penangkapan itu terjadi di di Hotel Baur au Lac, Zurich, Rabu (27/5).
Pangeran Ali merupakan satu-satunya penantang Blatter di pemilihan presiden FIFA akhir pekan ini. Dua calon sebelumnya, Michael van Praag dan Luis Figo, memutuskan untuk mundur pekan lalu.
Total ada 209 suara yang akan diperebutkan Blatter dan Pangeran Ali pada pemilihan yang akan berlangsung Jumat (29/5).
(har/har)