PSSI Kemungkinan Pilih Sepp Blatter di Kongres FIFA

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Kamis, 28 Mei 2015 16:00 WIB
Menurut salah satu anggota Wakil Ketua Umum PSSI, utusan PSSI di kongres FIFA akan memilih Sepp Blatter menjadi presiden FIFA.
Sepp Blatter akan melawan Pangeran Ali bin Al-Hussein dalam proses pemilihan presiden FIFA. (Getty Images/Philipp Schmidli)
Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi Persatuan Sepak-bola Seluruh Indonesia (PSSI) sementara waktu ini mendukung Sepp Blatter untuk menjadi presiden FIFA untuk kelima kalinya, demikian dikatakan Wakil Ketua Umum PSSI, Erwin Dwi Budiawan, saat dihubungi oleh CNN Indonesia, Kamis siang (28/5).

"Kami serahkan ke Ketua Umum. Kemarin kayaknya ke Blatter, tapi belum tahu juga nanti di kongresnya," kata Erwin singkat.

Sementara itu, anggota Komite Eksekutif, Tonny Apriliani, mengatakan hal tersebut merupakan hak prerogatif dari delegasi PSSI di Swiss dan bahwa di sana utusan PSSI sedang mengamati situasi terkini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak bisa dikira-kira. Mereka (La Nyalla Mataliti dan Hinca Panjaitan) akan melihat situasi, itu hak Ketua dan Wakil Ketua," katanya.

Dalam pemilihan tersebut, Pangeran Ali Bin Al Husein menjadi satu-satunya lawan bagi Sepp Blatter setelah dua calon, Luis Figo dan Michael van Praag, telah menyatakan undur diri.

Presiden FIFA saat ini, Sepp Blatter, diperkirakan akan kembali memenangkan pemilihan umum FIFA yang akan dilangsungkan 29 Mei mendatang, meski di masa kepemimpinannya banyak kontroversi dan skandal dalam tubuh organisasi sepakbola dunia itu -- mulai dari tuduhan korupsi dalam proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022, hingga pemberian jam tangan mewah seharga 25 ribu dolar AS kepada komite eksekutif pada Piala Dunia Brasil 2014 lalu.

Sebelumnya, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah menyatakan ulang dukungannya kepada pemimpin FIFA, Sepp Blatter, dan meminta agar kongres pemilihan presiden akan tetap berlangsung sesuai jadwal, meski FIFA kini sedang didera skandal terbesar dalam sejarah sepak bola.

FIFA baru saja mengalami tsunami skandal setelah kepolisian Swiss menangkap petinggi-petinggi FIFA karena tuduhan korupsi, pencucian uang, dan juga kejahatan terorganisir. Kini para pejabat FIFA itu sedang menanti ekstradisi ke Amerika Serikat. Di negeri Paman Sam mereka akan menghadapi tuntutan korupsi dan tuduhan menerima suap lebih dari US$ 150 juta terkait hak siar turnamen-turnamen di zona CONCACAF.

Mengenai hal tersebut, Tonny pribadi berpendapat bahwa hal itu sangat merugikan pihak internasional maupun para anggota FIFA. Ia menekankan kepengurusan FIFA harus bertanggungjawab.

Senada, Erwin pun mendukung pemberantasan korupsi di Badan Sepak-bola Global tersebut. "Tidak bagus untuk sepak bola. Itu melanggar kode etik," ucapnya. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER