Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto menyayangkan kejadian yang menimpa persepakbolaan Indonesia yang akhirnya dijatuhi sanksi oleh Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA. Menurutnya, apa yang menimpa lembaga Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) adalah suatu malapetaka yang direncanakan.
"Yang terjadi di PSSI adalah suatu yang direncanakan karena Kementerian Pemuda dan Olahraga sudah diberi peringatan berkali-kali tapi tetap
keukeuh," ujar Agus saat ditemui di kompleks DPR RI, Senin (1/6).
"Menpora itu keinginannya adalah membuat perubahan tapi tidak memikirkan banyak orang yang menggantungkan hidupnya di PSSI yang akhirnya menjadi sengsara," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus mengungkapkan, sanksi yang dilontarkan oleh FIFA kepada PSSI bukanlah suatu hal yang patut dibanggakan. Menurut Agus, Menpora harus berpikir dua kali agar persepakbolaan di Indonesia tidak sengsara seperti sekarang.
"Apa yang dibanggakan jika di-
banned seperti ini? Kita tak boleh berbangga karena tidak bisa ikut pentas sepakbola internasional dan hanya sepakbola tarkam," ujarnya.
"Masa kita berbangga oleh situasi ini. Kami sudah menyampaikan pada Menpora untuk berpikir dua kali," kata Agus.
FIFA memberikan sanksi untuk Indonesia yaitu larangan bertanding di turnamen internasional dan juga larangan mendapatkan bantuan dari FIFA dan dari Konfederasi Sepak Bola Asia dalam bentuk dana bantuan, program, atau kursus, hingga syarat-syarat yang diberikan oleh FIFA dituruti.
Surat sanksi FIFA ini dikonfirmasi oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Erwin Dwi Budiawan, dan juga oleh juru bicara FIFA kepada CNN Indonesia melalui surat elektronik.
"Jam satu siang waktu Zurich surat dikeluarkan oleh FIFA setelah adanya emergency meeting Komite Eksekutif FIFA," kata Erwin saat dihubungi CNN Indonesia melalui sambungan telepon akhir pekan lalu.
Dalam surat tersebut, FIFA memberikan empat syarat bagi Indonesia agar sanksi dicabut yakni komite Eksekutif PSSI kembali mengatur sepak bola Indonesia secara independen tanpa adanya campur tangan dari pihak lain -termasuk kementrian atau agensinya-, pengelolaan tim nasional diberikan kepada PSSI, tanggung jawab seluruh kompetisi PSSI diberikan kepada otoritas PSSI dan bidang-bidang di bawahnya dan seluruh klub yang diberi lisensi PSSI sesuai dengan Peraturan Lisensi Klub PSSI harus bisa bertanding di kompetisi PSSI.
(meg/vws)