Zurich, CNN Indonesia -- Kantor Kejaksaan Agung Swiss (OAG) menyatakan bahwa pengunduran diri Sepp Blatter sebagai presiden FIFA tidak akan mempengaruhi proses penyelidikan yang sedang dilakukan atas dugaan suap pada proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.
"Kantor Kejaksaan Agung Swiss (OAG) telah mengetahui pengumuman pengunduran diri Joseph S. Blatter sebagai Presiden FIFA."
"OAG telah membuka penyelidikan terhadap pihak-pihak yang belum diketahui identitasnya, yang diduga melakukan salah tata kelola dan juga pencucian uang. Karena itu, Joseph S. Blatter tidak sedang diselidiki oleh OAG. Pengumuman pengunduran dirinya tidak akan berpengaruh kepada penyelidikan yang sedang berlangsung."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, pada (27/5), jaksa penuntut Swiss mengaku tengah melakukan interogasi kepada sepuluh orang dengan pertanyaan-pertanyaan terkait proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022. Pihak otoritas Swiss itu juga telah mengamankan beberapa data elektronik.
Penyelidikan Kejagung Swiss ini berbeda dengan yang dilakukan oleh Amerika Serikat, yang berputar pada dugaan korupsi dan suap pada turnamen-turnamen yang diadakan di zona CONCACAF, dengan kasus yang terentang hingga 20 tahun terakhir.
Setelah menjabat selama 17 tahun, Blatter mengumumkan pengunduran diri sebagai presiden FIFA dengan sesi jumpa media dilangsungkan di markas besar FIFA di Zurich, Swiss, pada Selasa (2/6) waktu setempat.
Pengunduran diri Blatter terjadi setelah skandal baru menerpa FIFA, yaitu terungkapnya keterlibatan Jerome Valcke dalam skandal suap US$ 10 juta untuk mengamankan Afrika Selatan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010.
"Sebuah Kongres Luar Biasa akan digelar untuk menunjuk pengganti saya secepatnya," kata Blatter. "FIFA membutuhkan restrukturisasi secara mendalam. Karena itulah saya akan menyerahkan jabatan kepresidenan saya."
Baca Berita Selanjutnya:
Michel Platini Katakan Keputusan Blatter Berani dan Tepat (vws)