Tokyo, CNN Indonesia -- Otoritas sepak bola dunia, FIFA, harus mengeluarkan "nanah" dalam tubuh organisasinya setelah diterpa oleh badai skandal, namun presiden Sepp Blatter tidak akan dipaksa untuk mundur oleh Komite Eksekutif, demikian dikatakan salah satu anggota ExCo asal Jepang, Kozo Tashima, kepada media lokal.
"Adalah sebuah fakta bahwa sejak lama telah ada rumor dan cerita [tentang kemungkinan korupsi]," kata Tashima yang juga wakil presiden Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) kepada media, sesaat setelah ia tiba di bandara Haneda di Tokyo pada Senin (1/6), seperti dikutip dari Mainichi Shimbun.
"Seluruh nanah di tubuh FIFA harus dikeluarkan."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekan lalu, Kepolisian Swiss atas permintaan Amerika Serikat menangkap tujuh pejabat senior FIFA. Total sembilan pejabat sepak bola dan lima eksekutif media dan promosi olahraga dituduh Amerika Serikat terlibat dalam lebih dari kasus suap bernilai US$ 150 juta, atau sekitar Rp 1,9 triliun, pada turnamen-turnamen di zona CONCACAF dan CONMEBOL.
Namun, Tashima juga mengatakan bahwa Blatter yang terpilih sebagai presiden FIFA untuk yang kelima kalinya tidak akan dipaksa mundur meski FIFA sedang mengalami skandal terbesar sepanjang sejarah organisasi tersebut.
"Jika ia sendiri yang menjadi tersangka dan juga diselidiki, tentu ceritanya akan berbeda. Tapi ia tidak," kata Tashima. "Jadi saya pikir akan sulit untuk meminta pengunduran dirinya."
(vws)