New York, CNN Indonesia -- Seorang anak mantan Wakil Presiden FIFA, Jack Warner, diam-diam setuju pada tahun 2013 untuk bekerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat dan mengaku berpartisipasi dalam sebuah skema penipuan tiket Piala Dunia, demikian menurut transkrip pengadilan yang dirilis pada hari Senin (1/6).
Transkrip tersebut memberikan konfirmasi bahwa Daryan Warner, seperti saudaranya Daryll Warner, setuju untuk membantu pemerintah Amerika Serikat sebagai bagian perjanjian untuk meringankan hukuman keduanya.
Transkrip pengadilan Daryan dan Daryll kemudian pada Senin (1/6) diminta untuk dirilis ke publik oleh hakim federal di Brooklyn, New York, yang menangani kasus penyelidikan para petinggi FIFA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daryan dan Daryll adalah anak laki-laki dari Warner, satu dari 14 individu yang dituduh terlibat dalam skema korupsi penyuapan di FIFA sebanyak US$ 150 juta dolar, atau sekitar Rp 1,9 triliun, dengan kasus yang terentang selama lebih dari 20 tahun terakhir.
Transkrip tersebut menunjukkan, dengan setuju bekerja sama dengan Daryan Warner, jaksa setuju untuk tidak menuntutnya dengan pasal penipuan dan pencucian uang, atau proses suap terkait pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2010, jika ia mau membantu penyidik Amerika.
Benjamin Brafman, pengacara Daryan Warner, menolak untuk berkomentar.
Kerja sama Daryan ini pertama kali dilaporkan Reuters pada Juli 2013. Pada Oktober 2013, Daryan Warner mengaku bersalah atas tuduhan konspirasi hak siar, pencucian uang, dan penipuan transaksi keuangan untuk menghindari persyaratan pelaporan Bank.
Dalam sidang, Daryan Warner mengakui bahwa ia sepakat dengan rekan-rekan yang lain untuk membeli tiket Piala Dunia 2006 dan 2010 dan menjualnya kembali untuk mendapatkan keuntungan besar.
Daryan mengaku bahwa ia mendapatkan tiket langsung dari FIFA dengan mengaku sebagai orang lain, karena ia "yakin FIFA tidak akan menjual tiket-tiket itu langsung pada dirinya."
Dokumen tuntutan menyatakan, menurut Daryan, FIFA telah mengetahui aksinya.
(vws)