Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla (JK), berharap kisruh sepak bola nasional segera berakhir. JK mengatakan, sanksi FIFA akan memberikan banyak efek negatif bagi persepakbolaan Indonesia.
Kisruh antara PSSI dengan Kemenpora berakhir dengan sanksi yang dijatuhkan FIFA pada 30 Mei lalu. Sanksi itu membuat Indonesia tidak bisa beraktivitas di seluruh kegiatan sepak bola internasional.
JK mengatakan, sanksi FIFA bukan hanya merugikan klub dan pemain. JK beranggapan terdapat efek domino dari sanksi FIFA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sepak bola itu banyak komponennya. Mulai dari pemain, pelatih, penonton, penjual bakso, satpam, ratusan ribu," ujar JK di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat (5/6).
JK yakin, jika sanksi FIFA tidak dicabut, maka masyarakat akan melupakan Timnas Indonesia dan klub-klub lokal.
"Lama-lama masyarakat hanya mau melihat pertandingan klub Manschester United, Barcelona, Chelsea," katanya.
Sanksi FIFA muncul setelah Kemenpora memutuskan untuk membekukan PSSI. Dalam surat tertanggal 30 Mei, FIFA menyatakan sanksi tersebut baru akan dicabut jika PSSI bisa kembali melakukan kegiatan mengatur sepak bola nasional secara independen.
Selama sanksi FIFA belum dicabut, maka klub dan timnas Indonesia di semua level tidak mengikuti kompetisi yang diselenggarakan FIFA ataupun Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
(har/har)