Jangan biarkan para pemain Barcelona memasuki kotak penalti!
Tugas yang mudah dikatakan, tetapi sulit dilakukan. Namun, jika ingin mendapatkan hasil di laga final nanti, Juventus harus meminimalisir aksi-aksi pemain Azulgrana di kotak penalti mereka.
Hal ini terutama karena Barcelona mencetak 26 gol dari 28 gol mereka di Liga Champions musim ini dari dalam kotak penalti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas bagaimana meminimalisir aktivitas trio MSN yang begitu eksplosif pada musim ini, padahal Juventus baru saja kehilangan pilar kokoh pertahanan mereka dalam diri Chiellini?
Jawabannya mungkin adalah menumpuk pemain di lini tengah, seperti yang dilakukan Juventus saat leg pertama semifinal menghadapi Real Madrid.
Dalam laga yang berakhir dengan kemenangan 1-0 bagi Juventus itu, Allegri memainkan Andrea Pirlo untuk berdiri di belakang trio lini tengah yang terdiri dari Claudio Marchisio, Stefano Sturaro, dan Arturo Vidal.
Hasilnya? Trio lini depan Madrid, BBC (Karim Benzema, Gareth Bale, dan Cristiano Ronaldo) tak mampu berbuat banyak di dua leg semifinal Liga Champions. Bahkan satu-satunya gol yang dicetak Madrid lahir dari tendangan penalti Ronaldo.
Namun pertanyaan besar muncul, apakah keberhasilan Juventus meredam trio BBC dapat dilakukan kepada trio MSN?
Cederanya Chiellini juga membuat Allegri harus mengambil pilihan, yaitu bertaruh pada kebugaran bek berusia 34 tahun, Andrea Barzagli, atau memberikan kepercayaan kepada pemain berusia 27 tahun, Angelo Ogbonna.
Akan tetapi, jika Juventus mampu menumpuk lini tengah mereka dan bermain lebih ke dalam, sehingga menyulitkan pergerakan pemain Barcelona, mereka memiliki kesempatan untuk merusak ritme tim lawan, dengan memainkan sepakbola bertahan.
Hal sama pernah dilakukan oleh klub papan tengah Spanyol, Malaga, yang mampu menaklukkan Barcelona 1-0 pada Februari lalu, meski hanya memiliki 27 persen penguasaan bola.