Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo meminta kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi agar kompetisi-kompetisi sepak bola di tanah air segera bergulir, demikian bunyi rilis resmi yang dikeluarkan Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki.
"Ini dimaksudkan agar para pemain, pelatih, dan
official tetap memiliki penghasilan di samping agar persepakbolaan Indonesia tetap bergairah," kata surat yang dikeluarkan Teten. "Demikian arahan Presiden Joko Widodo kepada Menpora Imam Nahrawi saat membahas persepakbolaan di Indonesia pasca terbitnya sanksi FIFA kepada PSSI."
"Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk bekerja sama dengan BUMN dan swasta, terutama dalam kaitan dengan pembinaan sepak bola usia dini."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pola kerja sama ini bisa dilakukan dalam kerangka yang saling menguntungkan."
Hal senada juga diungkapkan oleh Imam seusai bertemu dengan Jokowi. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pun mengatakan bahwa kompetisi akan digelar setelah bulan Ramadhan.
"Kami akan memulainya pada 2 Agustus untuk Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden," kata Imam seusai menemui Jokowi di Istana Presiden pada Senin (8/6). "Dalam waktu dekat ini kami akan lakukan pendaftaran terbuka pada klub profesional dan juga kami harapkan operator segera menyiapkan diri."
Imam kemudian membeberkan rincian uang hadiah yang akan diterima oleh peserta dalam turnamen tersebut, yaitu uang pembinaan untuk masing-masing klub Rp 100 juta, sementara total uang hadiah adalah Rp 10 miliar.
"Juara pertama lima miliar rupiah, juara kedua tiga miliar rupiah, dan juara ketiga dua miliar rupiah," kata Imam. (Baca Berita Selengkapnya:
Menpora Katakan Turnamen Mulai 2 Agustus, Hadiah Rp 10 Miliar)
Pada hari yang sama, Jokowi juga menemui Ketua Dewan Kehormatan PSSI, Agum Gumelar, sebelum bertemu dengan Imam.
Menurut Agum, ia meminta kepada Jokowi agar mendesak Imam mencabut sanksi untuk PSSI agar induk organisasi sepak bola Indonesia tersebut segera terlepas dari sanksi FIFA.
"Saya mengerti kalau pemerintah menginginkan pembinaan sepak bola nasional diperbaiki dan dibenahi. Pembenahan total. Kami mengerti dan menghormati sekali," kata Agum.
"Tetapi tentu tidak dengan cara mengamputasi PSSI. Jadi, kami menyarankan agar kita benahi persepakbolaan nasional, tapi PSSI-nya harus aktif kembali."
Baca Penuturan Agum Selengkapnya:
Temui Presiden, Agum Yakin Sanksi PSSI Segera Dicabut (vws)