Jakarta, CNN Indonesia -- Mulai dari sejumlah nama seperti Ariel Ortega, Pablo Aimar, Andres D'Allesandro, hingga Juan Roman Riquelme, Sergio Aguero, dan Lionel Messi, publik Argentina selalu mendambakan sosok 'Maradona' baru untuk membawa kesuksesan bagi negara tersebut.
Sejak Diego Armando Maradona asli menggantung sepatunya, Tim Tango memang belum mampu menemukan sosok yang pantas mengenakan 'sepatu' yang ditinggalkan olehnya.
Sejak mendapatkan piala Copa America pada 1993 lalu, Argentina tak lagi pernah merasakan manisnya mengangkat trofi paling bergengsi di dunia sepak bola.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pencapaian terdekat Tim Tango hanyalah menjadi runner-up di ajang final Copa America 2007 dan Piala Dunia 2014 Brasil, sebuah mimpi generasi Messi yang gagal terwujud setelah dikandaskan Jerman.
Berbekal generasi emas yang diisi talenta-talenta terbaik, publik Argentina boleh berharap salah satu dari mereka akan mampu mengisi kekosongan yang ditinggalkan Maradona.
Tak Kekurangan Stok BintangArgentina sebenarnya tidak pernah kekurangan stok pemain bertalenta. Mulai dari penjaga gawang hingga lini depan, skuat asuhan Gerardo Martino memiliki pemain-pemain yang telah mengecap berbagai kompetisi elit di dunia.
Sergio Romero yang berdiri di bawah mistar gawang Argentina merupakan penjaga gawang yang telah mengecap kompetisi Eropa seperti Liga Spanyol (bersama Racing Santander), Liga Belanda (bersama AZ Alkmaar), Liga Italia (bersama Sampdoria), hingga Liga Perancis (bersama AS Monaco).
Sedangkan di lini belakang, mereka juga mempunyai deretan nama yang akan membuat Roman Abramovich berani merogoh kocek dalam-dalam untuk mendapatkan tanda tangan mereka. Sebut saja nama Ezequiel Garay, Marcos Rojo, atau Nicolas Otamendi, yang rutin tampil di kompetisi top Eropa.
Di lini tengah, Argentina juga tak pernah kekuarangan. Mereka memiliki Javier Mascherano yang tampak tak pernah kehabisan tenaga, atau kreativitas-kreativitas yang diciptakan oleh Javier Pastore hingga Angel Di Maria --meski nama terakhir sejauh ini hanya tampil bagus saat membela Tim Tango, tapi melempem di level klub.
Lini depan tentu menjadi satu-satunya lini yang tak perlu diragukan lagi.
Nama-nama seperti Gonzalo Higuain, Messi, Aguero, Tevez, hingga Ezeguiel Lavezzi otomatis akan langsung menjadi pemain inti di level klub masing-masing, membuat Martino memiliki pekerjaan memusingkan yang menyenangkan untuk memilih tim inti.
Namun layaknya Real Madrid di Spanyol yang memiliki banyak bintang, Tim Tango juga memiliki pekerjaan rumah untuk menyatukan talenta-talenta sepak bola mereka untuk menjadi tim yang solid.
Satu hal yang tampaknya masih belum tercapai hingga saat ini.
Berjaya di Copa AmericaKini setelah lama merindukan sosok Maradona yang mampu mengharumkan nama Tim Tango di kancah sepak bola, publik Argentina saat ini berada di ambang pesta, setelah sukses menembus partai final Copa America
Keluar sebagai juara grup B dengan dua kemenangan atas Uruguay dan Jamaika dengan skor masing-masing 1-0, dan hasil imbang 2-2 atas Paraguay, perjalanan Tim Tango sebenarnya masih sedikit kurang meyakinkan.
Pasalnya, di babak perempat final, dengan materi pemain yang mereka miliki, Lionel Messi dkk hanya mampu bermain imbang 0-0 menghadapi Kolombia dan lolos lewat sebuah drama adu penalti.
Argentina akhirnya mulai menunjukkan taring mereka lewat kemenangan 6-1 atas Paraguay di partai semifinal, membuat publik negara kelahiran Evita Peron itu optimis dapat meraih trofi Copa America.
Kini hanya tuan rumah Chile yang berdiri di antara trofi Copa America ke-15 Argentina. Pada generasi Lionel Messi yang didaulat sebagai 'Maradona' baru itu, Tim Tango menatap cerah masa depan sepak bola mereka.
(vws)