Zurich, CNN Indonesia -- Presiden FIFA, Sepp Blatter mengaku tak bertanggungjawab atas skandal korupsi yang dilakukan beberapa petinggi otoritas sepak bola dunia tersebut.
"Kemarahan yang tertuju pada FIFA dalam beberapa minggu terakhir secara khusus ditujukan kepada saya," tulis Blatter dalam kolomnya di
FIFA Weekly. "Tapi tak apa. Saya bisa membela diri sendiri."
Blatter beralasan, para anggota komite eksekutif FIFA yang tersangkut skandal korupsi merupakan orang-orang yang tidak ia pilih secara langsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak bertanggungjawab atas tindakan anggota yang tak saya pilih secara langsung. Presiden FIFA diharuskan bekerja dengan orang-orang yang dipilih masing-masing konfederasi."
"Sehingga saya tidak dapat bertanggungjawab atas segala kelakuan anggota Komite Eksekutif di negara mereka masing-masing," tulis Blatter lebih lanjut.
Blatter juga menyoroti kurangnya pengecekan integritas bagi calon anggota komite eksekutif. Pengecekan integritas itu, menurut Blatter, dihalang-halangi oleh banyak konfederasi, selain Asia.
"Ketika kami memperkenalkan perubahan aturan pertandingan, semua langsung menerapkannya. Tetapi ketika FIFA mengimplementasikan kode etik di seluruh organisasinya, hal itu dihalangi para konfederasi," kata Blatter memaparkan.
"Hingga hari ini, UEFA tak memiliki komite etik, begitu juga dengan asosiasi sepak bola Jerman."
Melihat hal tersebut, Blatter merasa masa depan FIFA berada dalam bahaya. "Mengisi kekosongan posisi presiden hanyalah pertunjukan sampingan yang ditampilkan di pusat panggung," ujar Blatter menambahkan. "Saya harap kongres tidak buta akan hal ini."
Blatter sendiri telah menyatakan pengunduran dirinya empat hari setelah ia terpilih kembali sebagai Presiden FIFA. Keputusan tersebut ditengarai akibat penangkapan sejumlah anggota FIFA yang diduga tersangkut skandal korupsi.
(vri/vri)