Jakarta, CNN Indonesia -- Meski presiden FIFA Sepp Blatter pernah menyuarakan keinginannya untuk mundur dari posisinya, namun Menteri Olahraga Rusia Vitaly Mutko merasa yakin hal tersebut tidak akan memengaruhi status Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018.
Posisi Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 memang turut masuk dalam ancaman terkait terungkapnya sejumlah kasus korupsi di tubuh FIFA.
Meski demikian, Mutko yakin bahwa Rusia tidak akan tergoyahkan dari posisinya sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika ada presiden baru (di FIFA), maka dia akan mengerti bahwa ini (Piala Dunia Rusia 2018) adalah sebuah mutiara yang harus dirawat," ujar Mutko seperti dilansir ESPN FC.
"Saya yakin siapapun yang terpilih, akan memberikan dukungan penuhnya. Saya tidak melihat adanya ancaman (terhadap status tuan rumah)."
Selain meyakini status Rusia terbebas dari ancaman, Mutko juga merasa Rusia akan aman dari ancaman sanksi FIFA, karena pemerintah mereka dianggap melakukan intervensi terhadap dunia sepak bola.
Intervensi Rusia
Presiden Rusia, Vladimir Putin, memang baru saja menandatangani hukum yang membatasi jumlah pemain asing di Liga Primer Rusia, membuat negara tersebut dianggap telah ikut campur dalam urusan sepak bola mereka.
Namun Mutko merasa hal itu bukan merupakan bentuk intervensi karena langkah tersebut perlu diambil sebagai bagian dari kebijakan migrasi Rusia dan juga usaha untuk mempromosikan para pemain muda mereka.
"Saya tidak melihat alternatif lain," ujar Mutko menambahkan. "Kami perlu melindungi kepentingan negara kami dan itu tertulis di konstitusi negara ini."
Mutko sendiri juga dianggap melakukan intervensi karena dia mempertimbangkan diri untuk mengisi jabatan ketua Persatuan Sepak Bola Rusia (RFS) yang saat ini sedang kosong.
Presiden RFS sebelumnya, Nikolai Tolstykh, didepak dari posisinya Mei lalu karena diduga terlibat skandal korupsi.
(ptr/ptr)