Pengawas Reformasi FIFA Harus Setingkat Kofi Annan

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Senin, 20 Jul 2015 17:13 WIB
Beberapa pihak mulai menyuarakan agar proses reformasi yang terjadi di tubuh FIFA dilakukan oleh pihak independen yang dipimpin seorang berintegritas.
Menurut Jesse Norman, pengawas agenda reformasi FIFA harus setingkat Kofi Annan. (Getty Images/Andrew Burton)
London, CNN Indonesia -- Jelang pertemuan Komite Eksekutif FIFA yang berlangsung pada Senin (20/7), beberapa pihak mulai menyuarakan agar agenda reformasi di tubuh otoritas sepak bola tersebut dilakukan oleh pihak independen.

Pada pertemuan yang akan digelar di Zurich tersebut, FIFA akan menentukan tanggal pemilihan presiden baru. Sebelumnya, Sepp Blatter pada 2 Juni lalu mengumumkan bahwa ia akan menyerahkan mandatnya.

Selain itu, Blatter dan juga ketua Komite Audit dan Kepatuhan FIFA, Domenico Scala, akan mengajukan usulan-usulan agenda reformasi FIFA, seperti pembatasan masa jabatan dan juga transparansi soal gaji petinggi FIFA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun berbagai pihak meminta agar proses penataan ulang FIFA dilakukan pihak independen dengan dipimpin oleh orang yang setingkat dengan mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Kofi Annan.

Salah satu pihak yang menyatakan hal tersebut adalah Sharan Burrow dari Konfederasi Uni Perdagangan Internasional.

"Sebuah komisi reformasi eksternal yang dipimpin seseorang seperti Kofi Annan dan didukung oleh pria dan wanita yang termasuk di dalamnya para pemimpin di dunia olahraga serta pemain yang memiliki integritas serupa, bisa membuat perbedaan," kata Burrow seperti dikutip dari BBC.

Hal senada juga dinyatakan oleh Kepala Komite Budaya, Media, dan Olahraga di Parlemen Inggris yang baru saja terpilih, Jesse Norman.

Melalui kolom opini yang diterbitkan di The Telegraph, ia mengatakan bahwa pertemuan Komite Eksekutif FIFA akan menjadi kesempatan terakhir bagi mereka untuk membangun kembali organisasi tersebut. Norman juga mengumumkan bahwa Parlemen Inggris akan melakukan penyelidikan terpisah sejalan dengan agenda reformasi FIFA.

"Sepp Blatter telah mengungkapkan bahwa ia tidak akan mengikuti proses pemilihan. Namun ia mengatakan hal yang sama pada 2011 dan kemudian berubah pikiran," kata Norman pada tulisannya.

"Mengingat rekam jejak FIFA, ada bahaya bahwa perubahan hanya setengah hati dan lebih bersifat membela diri."

"Karena itu kami percaya bahwa harus ada proses reformasi independen. Proses tersebut harus dipimpin oleh figur internasional seperti Kofi Annan, mantan Sektertaris Jenderal PBB."

"Mereka harus berkerja sama secara penuh dengan penyelidik eksternal, dengan penyelidikan yang kami umumkan, untuk menemukan pihak-pihak bersalah, dan juga menaruh organisasi tersebut kepada jalur yang benar."

Selain kedua pihak tersebut, Transparansi Internasional dan Coca-Cola pada pekan lalu juga mengeluarkan pernyataan bahwa proses reformasi FIFA harus dilakukan badan independen.

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER