Jakarta, CNN Indonesia -- Sebelumnya tidak pernah ada ganda putri Indonesia yang sanggup menjadi juara dunia. Kehadiran Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari di Kejuaraan Dunia kali ini sedikit mencuatkan harapan untuk menciptakan sejarah tersebut.
Saat Indonesia mengandalkan para pemain di nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, dan ganda campuran di dekade-dekade sebelumnya, nomor ganda putri tidaklah pernah mendapat beban seperti demikian.
Kelemahan ganda putri Indonesia dan dominannya barisan ganda putri dari China membuat ketertinggalan Indonesia di nomor ini akhirnya menjadi sebuah hal yang patut dimaklumi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak China ikut ambil bagian di Kejuaraan Dunia pada tahun 1983, mereka hanya sekali gagal memenangi nomor ganda putri Kejuaraan Dunia yaitu pada tahun 1995 saat gelar juara menjadi milik Gil Young-ah/Jang Hye-ock dari Korea.
Noda di keperkasaan ganda putri China itu sejatinya bisa jadi milik Indonesia, namun sayangnya Lili Tampi/Finarsih harus mengakui keperkasaan ganda putri Negeri Ginseng tersebut di babak final.
Dua puluh tahun berselang, Greysia/Nitya kini berdiri dan coba membuka peluang untuk menorehkan noda di balik kokohnya dominasi ganda putri China.
Sejak membuat kejutan dengan menjuarai Asian Games 2014 lalu, Greysia/Nitya memang telah sukses membuat cap ganda kejutan tersebut berubah jadi ganda putri non China yang layak ditakuti dan diperhitungkan.
Meski belum juga berhasil meraih gelar super series, dari segi permainan saat ini Greysia/Nitya sudah berada pada level yang sama dengan ganda-ganda papan atas China.
Melihat penampilan Greysia/Nitya di ajang Taiwan Grand Prix Gold beberapa minggu lalu, tergambar jelas bahwa Greysia/Nitya sudah dalam kondisi terbaik dan siap untuk bertempur.
Di turnamen tersebut, Greysia/Nitya tidak hanya mengandalkan defense mereka yang selama ini terkenal rapat, namun serangan kombinasi mereka pun semakin berbahaya.
Saat menyerang, Greysia dan Nitya bisa melakukan rotasi dengan sangat cepat. Kerja keras mereka dalam latihan sehari-hari bisa mulai mereka tampilkan sepenuhnya di atas lapangan.
Drawing yang Lumayan Bagus untuk Greysia/NityaMelihat drawing yang ada, sebagai unggulan ketujuh, Greysia/Nitya mendapatkan jalan yang lumayan bagus.
Greysia/Nitya yang mendapat bye di babak pertama memiliki rekor pertemuan yang bagus melawan Vanessa Neo Yu Yan/Shinta Mulia Sari dan Shizuka Matsuo/Mami Naito yang mungkin menjadi lawan mereka di babak kedua dan babak ketiga.
Tantangan berat tersaji bagi Greysia/Nitya di babak perempat final. Unggulan pertama Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo mungkin bisa menjadi lawan mereka, namun terkait hal ini Greysia/Nitya tak perlu khawatir karena mereka mampu imbang 2-2 dalam rekor pertemuan.
Bila sukses menjejakkan kaki ke babak semifinal, Greysia/Nitya bisa jadi bakal menghadapi ganda China, Wang Xiaoli/Yu Yang atau Tian Qing/Zhao Yunlei.
Duo ganda China ini sudah tak lagi berpasangan secara reguler karena saat ini tim ganda putri China tengah asyik melakukan bongkar pasang pemain.
Di satu sisi hal ini bisa membuat Greysia/Nitya mendapatkan keuntungan karena lawan yang tak bermain secara reguler kemungkinan tak tampil dalam permainan terbaik mereka.
Namun di sisi lain hal ini bisa jadi berbahaya bila Greysia/Nitya 'lupa' pola serangan dan pola permainan dua ganda tersebut.
"Kami sudah siap baik secara mental maupun strategi. Namun kami tak mau berpikir jauh dan lebih memilih fokus pada tiap pertandingan yang ada di depan."
"Tentunya kami ingin menjadi juara dunia namun kami harus menjaga agar ekspektasi yang ada tidak berlebihan," ucap Greysia seperti dikutip dari Badminton Indonesia.
Ajang Indonesia Terbuka Super Series Premier lalu jadi gambaran pas bahwa Greysia/Nitya punya potensi dan kemampuan untuk menjelma jadi andalan baru bagi Indonesia.
Emas Asian Games dari nomor ganda putri sudah jadi kejutan manis yang diberikan oleh Greysia/Nitya. Bila Greysia/Nitya berhasil menaruh medali emas Kejuaraan Dunia dalam kalungan leher mereka, maka mereka sukses membuktikan bahwa roda berputar dan di era ini, saatnya nomor ganda putri bisa jadi andalan Indonesia untuk meraih kemenangan.
(ptr/ptr)