Jakarta, CNN Indonesia -- Kompetisi Piala Kemerdekaan 2015 akan segera berlangsung kurang dari satu pekan, namun Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Noor Aman mengaku belum tahu persis soal kesiapan dana ajang tersebut.
"Belum dijabarkan secara detail. Justru saya cari itu. Belum siap itu," ujar Noor Aman , Senin (10/8) sore.
"Saya tidak tahu status dana Piala Kemerdekaan bagaimana. Tapi harus waspada, jangan sampai uang haram dipakai untuk ini. Jangan sampai dipermasalahkan, harus jelas sumbernya," ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Noor Aman menjelaskan, Piala Kemerdekaan tidak sepenuhnya turnamen sepak bola. Pasalnya, rencananya juga akan digelar pertandingan atletik. Dengan demikian, ia meyakini dana yang dibutuhkan juga akan bertambah.
"Awalnya mungkin sekitar Rp25 miliar, sampai 30 atau 35 miliar, tapi tergantung dari kegiatan dan perintah presiden juga. Lama-lama jadi Rp100 miliar juga."
Noor mengatakan, presiden memerintahkan Menteri BUMN untuk mencarikan sumber dana yang bersih. "Ya, bersih seperti apa saya tidak tahu," ucap Noor.
Ia juga mengingatkan, saat dana tersebut masuk ke wilayah Kementerian Pemuda dan Olahraga, distribusinya juga harus diperhatikan.
"Jangan sampai mengalir masuk ke nomor rekeningnya Ketua Umum BOPI, ke Tim Transisi," ujarnya.
Sementara itu, juru bicara Kemenpora, Gatot Dewa Broto, belum bisa memberikan detail masalah pendanaan Piala Kemerdekaan 2015.
"Saya belum bisa memberikan komentar, karena belum mendapatkan update dari Tim Transisi," ujar Gatot.
(vri/har)