Jakarta, CNN Indonesia -- Jakmania menggelar aksi damai di depan kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga meminta pencabutan Surat Keputusan Pembekuan terhadap Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia agar kompetisi kembali bergulir.
Di bawah sinar terik matahari, sekitar lima ribu Jakmania turun ke jalan untuk menyuarakan harapan mereka terhadap sepak bola Indonesia. Nyanyian yel-yel terdengar silih berganti dengan seruan para orator.
Lewat lantunan yel-yel, Jakmania berseru kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahwari, agar memperhatikan nasib pemain dan pelatih. "Banyak teman-teman Jakmania berpikir bahwa SK Pembekuan banyak memberikan kerugian," kata Koordinator Aksi, Hendri Pristiawan, kepada
CNN Indonesia, Selasa (11/8) siang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendri mencontohkan batalnya gelaran laga persahabatan antara Persija melawan AS Roma beberapa waktu lalu. Menurut Hendri, belakangan ini, sepak bola sudah menyimpang dari hakikat sebenarnya sebagai sebuah olahraga.
"Bagi kami, sepak bola dan menonton Persija adalah sebuah hiburan yang saat ini menghilang. Sepak bola seharusnya tetap bergulir di lapangan hijau dan bukan di meja hijau," ujar Hendri menyinggung kisruh Kemenpora-PSSI yang berlanjut di tingkat Pengadilan.
Terkait PSSI, Jakmania pun menegaskan akan tetap bersikap keras bila menemukan hal yang mengganjal dan tak sesuai dengan yang seharusnya. "Kami juga akan tetap menyoroti kinerja PSSI dan tak menutup kemungkinan untuk menggelar aksi di depan kantor mereka."
Hendri juga berharap PSSI serius memberantas segala macam praktik kecurangan di sepak bola Indonesia. "PSSI harus membuka komunikasi untuk mengatasi masalah mafia wasit dan lain sebagainya. PSSI harus bekerja sama dengan klub ataupun interpol untuk hal ini."
(ptr/vri)