Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terpaksa menjadwal ulang pemanggilan empat pemain PSS Sleman untuk dimintai keterangannya perihal skandal 'sepak bola gajah'.
Empat pemain PSS Sleman yaitu Satrio Aji, Ridwan Awaludin, Moniega Bagus, serta Ronald, tak datang memenuhi panggilan Komdis PSSI hari ini, Senin (10/8). Rencananya, mereka akan dimintai keterangan terkait kronologi terjadinya 'sepak bola gajah' tersebut.
Keempatnya diketahui tidak hadir tanpa memberi keterangan apapun. "Komdis mengambil keputusan memberi waktu pada 18 Agustus, akan kami panggil kembali secara patut untuk kami dalami pernyataan-pernyataan yang ada," kata Ahmad Yulianto, Ketua Komisi Disiplin PSSI, Senin (10/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komdis, kata Ahmad, sepakat menghukum pihak-pihak yang menyalahi aturan. Namun untuk empat pemain tersebut, ia menambahkan, Komdis akan melakukan pendalaman, bukan memeriksa kembali perkaranya.
"Kan ada perbedaan keterangan saat sidang dengan Hinca Panjaitan, dan di forum diskusi. Ini harus dipahami. Kami mendalami apakah ada orang lagi yang terlibat," ucap Ahmad menegaskan.
Pada Tanggal 18 nanti, Komdis juga akan memanggil mantan pelatih Persegres (Agus Yuwono) dan juga mantan pelatih Persipur Purwodadi (Gunawan). Pemanggilan keduanya juga dimaksudkan untuk menindaklanjuti persoalan mafia sepak bola.
Agus Yuwono masuk daftar panggil Komdis menyusul pernyataannya yang mengklaim pihak Gresik United terlibat pengaturan skor pada ISL 2014/2015. Saat itu Gresik United bermain seri dengan Persik Kediri dan Barito Putera.
Komdis PSSI juga akan memanggil mantan Ketua Komite Wasit Jimmy Napitupulu, Bambang Suryo, dan mantan kapten Persewangi Banyuwangi, Febry. Jimmy sebelumnya diklaim menerima dana Rp3 juta per pertandingan dari wasit Solikin sebanyak tiga kali.
Sementara Bambang Suryo dipanggil menyusul pernyataannya kepada media terkait mekanisme pengaturan skor di Indonesia.
(vri/vri)