Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan wasit Ketua Komite Wasit, Jimmy Napitupulu, membantah bahwa Komite Wasit menerima upeti dari wasit-wasit yang ingin bertugas di Liga Indonesia.
Pada Kamis (13/8), Jimmy memenuhi panggilan Komisi Disiplin PSSI untuk memberikan keterangan tentang video yang didalamnya terdapat pernyataan bahwa wasit Liga Super Indonesia musim lalu, Solikin, tiga kali menyetor tiga juta ke rekening Jimmy pada April, Juni, dan Agustus 2014.
Menurut Jimmy, Komdis belum mengetahui keberadaan video kedua ketika Solikin mengklarifikasi bahwa uang yang ia setorkan tersebut adalah inisiatifnya sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video kedua, Solikin menyatakan bahwa tidak ada peraturan khusus yang mengharuskan wasit menyetorkan uang. Solikin juga menyatakan bahwa transfer yang ia lakukan hanya mengikuti jejak senior-seniornya.
"Video pertama kan hanya menggebu-gebu dengan men-
judge katanya honor wasit sampai 10 juta. Mana ada honor wasit sampai 10 juta?" kata Jimmy di kantor PSSI.
"Ternyata diklarifikasi Solikin menjadi 4.980.000 setelah dipotong pajak. Dan tidak benar bahwa setiap pertandingan atau per kepala wasit harus memberikan upeti kepada komisi wasit, dan sudah disangkal atau diklarifikasi oleh Solikin," tutur Jimmy.
Jimmy menyampaikan bahwa komunikasi terakhirnya dengan Solikin adalah saat Solikin pamit dan memutuskan untuk bergabung menjadi wasit di turnamen Piala Kemerdekaan yang digelar Tim Transisi dari Kemenpora.
"
Ya saya katakan baik-baik itu pilihan dia. Manusia selalu ada pilihan kan? A atau B. Silahkan dipilih berikut dengan konsekuensinya,
kan? Keuntungannya apa, kerugiannya apa," katanya.
Selain Jimmy, Komdis juga memanggil BS, seorang pengatur pertandingan yang juga tampil di video pertama, dan mantan kapten Persewangi, Febri Sofyandi. Namun keduanya tidak memenuhi undangan Komdis.
Solikin, menurut Ketua Komdis Ahmad Yulianto, tidak hadir lantaran tidak memiliki biaya ke Jakarta dari Surabaya. Mendatang, Ahmad akan mempertimbangkan faktor biaya yang menghambat pemanggilan Solikin tersebut.
"Kami akan coba panggil kembali Selasa (18/8) pukul dua siang beserta empat pemain PSS Sleman. JN menolak semua keterangan dari Solikin dan bersedia dikonfrontir, sayangnya Solikin tidak ada.
"Bila pernyataan Solikin tentang Jimmy salah, dia bisa saja dihukum dengan alasan pencemaran nama baik seseorang. Makanya kami ingin mendengar kesaksian Solikin secara langsung," ujarnya
(vws)