Jakarta, CNN Indonesia -- Integritas menjadi kriteria utama untuk menjadi seorang Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Kasatlak Prima) periode 2015-2019.
Hal tersebut diungkap Ketua KONI Pusat yang juga menjadi panelis uji kelayakan calon Ketua Satlak Prima, Tono Suratman.
"Yang pertama kita lihat adalah integritas dalam memimpin, itu yang utama. Kemudian komitmen dan tanggung jawabnya terhadap tugas," tutur Tono kepada wartawan di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Jumat (28/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada tujuh sosok yang menjadi calon Kepala Satlak Prima. Mereka mengikuti proses uji kelayakan di Kemenpora sekak pukul 8.00 WIB. Para calon itu diuji kelayakannya oleh panelis yang dipimpin Tono.
Adapun anggota penguji lainnya adalah Bambang Rus Efendi (Kabid Pengolahan Data KONI), Abdul Syukur (Dekan Fakultas Olahraga Universitas Negeri Jakarta), Francis Wanandi, dan Tunas Widiarto.
Kemudian Khusen Yusuf (Staf Khusus Menpora), K. I Nugroho (Wakil Ketua KONI), Gatot S. Dewa Broto (Juru Bicara Kemenpora), Djoko Pekik (Deputi IV Kemenpora).
Tono mengatakan proses uji kelayakan itu merupakan sebuah langkah yang dilakukan guna mencari Ketua Satlak Prima yang terbaik.
"Dari yang mencalonkan Fit & Proper Test ini kan dipilih satu, dan yang tidak terpilih bukan serta merta mereka tidak dapat berkontribusi kepada olahraga. Tapi tentu ada wilayah-wilayah yang bisa kita gunakan," ujar Tono.
Tono mengaku tidak akan tertutup kemungkinan bagi calon yang tak terpilih untuk tetap terlibat dalam Dewan Prima, Satlak Prima, ataupun KONI Pusat.
"Tentu jabatan itu disesuaikan dengan kemampuannya. Karena kita harus menjaga kaderisasi, mereka kan punya pengalaman dan semangat yang sama dengan kita," katanya.
Sementara itu, anggota panelis lain, Bambang mengatakan walaupun integritas terhadap olahraga menjadi kriteria utama, pada dasarnya ada kriteria lain yang tak kalah penting. Hal itu, lanjut Bambang, adalah komitmen serta tanggung jawab terhadap tugas.
Di satu sisi, seorang calon yang merupakan lulusan insitusi pendidikan olahraga, ataupun tokoh olahraga akan menjadi pertimbangan khusus dalam uji kelayakan tersebut.
"Kemudian punya pengalaman manajemen olahraga, pengurus PB olahraga, dapat berhubungan atlet pelatih dan antarcabor dengan baik, serta tahu apa itu Prima. Itu sebagian kriterianya (lainnya)," ucap Bambang kepada CNN Indonesia.
Ada tujuh calon Ketua Satlak Prima yang menjalani uji kelayakan hari ini.
Setelah menjalani uji kelayakan, sembilan panelis tersebut akan berdiskusi secara internal dan menentukan tiga nama terbaik untuk diberikan kepada Menpora Imam Nahrawi.
"Kalau lancar, hari Senin (31/8) dapat diumumkan," ujar Bambang.
(kid/kid)