Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu mantan pemain Liverpool, El-Hadji Diouf, mengklaim Steven Gerrard merupakan sosok yang rasialis.
Lebih jauh lagi, Diouf yang pernah dua musim membela Liverpool dari 2002 hingga 2004 itu juga menganggap The Reds sebagai klub yang tidak ramah terhadap pemain berkulit hitam yang tidak berasal dari Inggris.
"Liverpool bukanlah tim yang menyambut orang berkulit hitam, kecuali mereka orang Inggris," ujar Diouf dalam wawancaranya bersama stasiun radio Senegal,
Radio Futurs Media.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gerrard juga tidak pernah menyukai pemain berkulit hitam. Setiap kali saya melewatinya, dia tak pernah berani melihat mata saya."
Selain itu, Diouf juga mengklaim Gerrard merasa iri padanya karena tak pernah mampu menyamai pencapaian dirinya.
Pernyataan pemain yang kini membela klub Malaysia, Sabah, tersebut dilontarkan setelah Gerrard meluncurkan buku autobiografi terbarunya.
Dalam salah satu bagian buku tersebut, Gerrard menyatakan ketidaksukaannya kepada Diouf dan bahkan menyebut nama penyerang asal Senegal itu sebagai pembelian Liverpool yang paling buruk.
"Saya tak ingin membuang-buang waktu memikirkan El-Hadji Diouf. Patut dicatat dia menyia-nyiakan waktunya di Liverpool," tulis Gerrard.
Namun, klaim Diouf itu langsung dibantah oleh mantan pemain Liverpool lainnya, Ryan Babel, yang juga berkulit hitam.
"Saya tidak mendapatkan perlakuan itu dari Gerrard, jadi saya pikir dia (Diouf) salah," cuit Babel di akun twitternya.
Sepanjang kariernya di Liverpool, Diouf tak pernah lepas dari berbagai kisah kontroversi.
Salah satunya ketika Diouf dituduh meludahi suporter West Ham United pada 2002, yang kemudian ia ulangi saat membela Bolton Wanderers dua tahun kemudian.
Hal tersebut menjadikan dirinya salah satu pemain paling sering dicemooh suporter lawan di Inggris ketika sedang bertanding.
(vws)