Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Swiss melalui pengacara Michael Lauber secara resmi meminta FIFA memberikan akses bagi pihak penyidik untuk mengakses akun surat elektronik Sekretaris Jenderal FIFA yang sedang dinonaktifkan, Jerome Valcke.
"Kantor Pengacara Umum Swiss (OAG) telah meminta FIFA memberikan akses pada semua akun email Jerome Valcke," ujar juru bicara OAG melalui surat elektronik. "Sejauh ini akun email tersebut masih dilindungi FIFA. Pihak OAG belum mendapatkan akses ke email Valcke karena FIFA membloknya."
Akses pada email Valcke itu akan memberikan pihak penyidik Swiss pintu masuk untuk melihat hasil kerja orang kedua terkuat di FIFA itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Valcke dituduh terkait suap senilai US$10 juta untuk mantan wakil presiden FIFA, Jack Warner, dalam rangka mengamankan suara Warner pada proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2010.
Uang suap ditransfer ke rekening Warner melalui rekening FIFA dengan label anggaran untuk panitia lokal Piala Dunia Afrika Selatan. Beberapa media Amerika Serikat, termasuk di antaranya New York Times, mengklaim bahwa petinggi FIFA yang menyetujui transfer tersebut adalah Valcke.
Lauber sendiri pekan lalu mengklaim telah memiliki data elektronik terkait skandal FIFA hingga sekitar 11 terabyte dari hasil penyelidikannya. Selain itu otoritas Swiss juga menandai 121 akun bank karena aktivitas finansial yang mencurigakan.
Valcke saat ini sedang dinonaktifkan dari posisinya, Kamis (17/9) lalu, setelah munculnya dugaan dirinya terkait dalam kasus penjualan tiket Piala Dunia 2014. Kasus tersebut saat ini sedang berada dalam investigasi Komite Etik FIFA.
Sekjen FIFA berusia 54 tahun itu tersangkut kasus tersebut setelah penjual tiket, Benny Alon, menunjukkan dokumen yang membuktikan adanya kesepakatan antara perusahaannya, JB Sports Marketing, dengan Valcke terkait penjualan tiket Piala Dunia.
Namun pihak pembela Valcke telah menepis tuduhan itu dan mengatakan bahwa isu yang dilemparkan pada pria asal Perancis itu merupakan tuduhan tak berdasar yang dibuat-buat.
Jika terbukti bersalah, Valcke akan mendapat sanksi dari Komite Etik FIFA berupa larangan terlibat dengan dunia sepak bola.
(vws)