Jakarta, CNN Indonesia -- Empat tahun setelah dilengserkan dari posisinya, mantan wakil presiden FIFA, Jack Warner, dihukum seumur hidup dilarang terlibat dalam dunia sepak bola.
Keputusan itu diambil Komite Etik FIFA pada Selasa (29/9).
Namun, Warner menuding hukuman yang ia terima adalah bagian dari usaha FIFA untuk mengalihkan perhatian publik terkait skandal korupsi yang melibatkan pejabat teras otoritas sepak bola dunia itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya meninggalkan FIFA pada April 2011 dan jika pada September 2015 FIFA ingin menghukum saya seumur hidup tanpa pembelaan, maka terjadilah," ujar Warner seperti dilansir
Guardian.
"Tapi saya tidak percaya keputusan ini akan mengalihkan publik dari masalah FIFA saat ini, seperti yang mereka inginkan. Melihat apa yang terjadi dengan (Sepp) Blatter di Zurich, saya hanya ingin menegaskan tak ada yang namanya kebetulan."
Hukuman terhadap Warner diberikan atas dasar penyelidikan yang dilakukan Michael Garcia terkait proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.
Menurut Komite Etik, Warner terbukti bersalah melakukan penyalahgunaan posisinya sebagai orang penting di FIFA dan CONCACAF --Konfederasi Sepak Bola Amerika Utara, Tengah, dan Karibia, yang ia pimpin dari 1990 hingga 2011.
"Dengan posisinya, dia merupakan pemain kunci dalam skema pembayaran ilegal dan sejumlah penggelapan uang lainnya," ujar Ketua Komite Etik, Hans-Joachim Eckert.
Beberapa hari sebelum Komite Etik menjatuhkan hukuman untuk Warner, presiden FIFA saat ini, Sepp Blatter terjerat tindak pidana yang sedang diinvestigasi Kejaksaan Swiss.
Namun, presiden FIFA mengklaim dirinya tak bersalah dan menolak segala tuduhan yang mengarah padanya, yang membuat dirinya terancam dihukum organisasi yang ia pimpin sendiri.
(kid/kid)