Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah ditahan selama beberapa jam di Markas Besar Polda Metro Jaya, pelaku kericuhan di sekitar area Stadion Gelora Bung Karno yang berusia di bawah 16 tahun mendapatkan prioritas untuk dipulangkan lebih awal.
Sepanjang hari, terjadi insiden-insiden kecil seperti pelemparan dan pengrusakan di sekitar SUGBK pada Minggu (18/10) ketika final Piala Presiden antara Persib Bandung dan Sriwijaya FC dilaksanakan.
Personel keamanan yang mengamankan area SUGBK menangkap lebih dari 1000 pelaku kerusuhan dan menggiring mereka ke Mabes Polda Metro. Di sana, mereka digeledah dan diamankan sembari diperiksa. Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, mayoritas pelaku adalah pria yang masih berusia remaja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian, anak-anak di bawah usia 16 tahun akan dipulangkan lebih dahulu. Demikian pula dengan yang tidak bersalah.
"Anak-anak itu dikembalikan asal ada jaminan orang tua. Jadi, harus
dijemput orang tua atau keluarga dan tidak memenuhi unsur pidana," kata Tito di Mapolda, pada Minggu (17/10) malam.
Di Mapolda, orang tua atau kerabat pelaku memang harus mengisi surat pernyataan terlebih dahulu bahwa mereka akan menjamin pelaku tidak berbuat pidana lagi. Meski demikian, hingga pertandingan final selesai belum ada kepastian pelaku dipulangkan.
"Diusahakan akan diselesaikan malam ini. Yang belum bisa dijemput akan tetap diamankan di Mapolda," kata Tito sembari menegaskan bahwa yang terbukti bersalah akan disidik dan menjalani pemeriksaan.
"Mereka yang bawa senjata tajam dan membawa narkoba ditahan. Kalau tidak selesai malam ini, besok masih akan ditelusuri," katanya lagi.
Sementara itu, Tito menyatakan bahwa pelaksanaan Piala Presiden secara keseluruhan berjalan aman. "Memang ada beberapa insiden, tapi saya kira atas kerja sama dari semua pihak semua lancar."
"Sekarang kami akan terus melakukan pengamanan sampai bobotoh benar-benar pulang sepenuhnya," ujar Tito.
(vws)