Jakarta, CNN Indonesia -- Usai perhelatan final Piala Presiden beredar pesan berantai yang menyatakan ada anggota Viking--kelompok suporter Persib--yang tewas karena kekerasan seperti ditusuk samurai dan gunting.
Namun, kenyataannya pesan berantai itu dinyatakan sebagai kabar palsu yang tak dapat dipertanggungjawabkan (
hoax). Kepastian itu disampaikan Walikota Bandung Ridwan Kamil dan pejabat humas Polda Metro Jaya.
Ridwan menyampaikan bantahannya mengenai korban kekerasan itu lewat akun
Twitter pribadinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, membantah berita ada bobotoh yang meninggal akibat pergi ke Jakarta di final Piala Presiden, Minggu (18/10). (Internet rights free/@RidwanKamil) |
Sementara itu seperti dikutip dari
detik.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Muhammad Iqbal mengatakan kabar itu jangan dipercaya.
Ia mengatakan sampai dini hari ini, pihaknya tidak mendapatkan laporan resmi dari jajaran atau pun instansi terkait lainnya yang menyebutkan adanya Viking yang tewas atau pun luka-luka.
Iqbal mengatakan, pihaknya sudah mengecek ke seluruh rumah sakit di Jakarta. Namun, tidak ada korban seperti yang dimaksud dalam kabar palsu itu.
"Sudah kita cek semua, tidak ada itu," katanya.
"Hanya ada pelemparan saja di kilometer 6 di kawasan (Cawang) Jaktim ke Bekasi. Dan itu sudah dikendalikan dan tidak ada korban."
Sementara itu, akibat melakukan pelemparan terhadap rombongan bus pembawa bobotoh Persib yang hendak pulang usai menyaksikan final Piala Presiden, puluhan remaja di Cawang, Jakarta Timur diamankan polisi.
Para remaja tersbeut diamankan sepanjang jalanan dari kawasan Jalan Gatot Subroto hingga Jalan MT Haryono. Para remaja itu kemudian digelandang ke Mapolda Metro Jaya untuk diamankan.
(kid/kid)