Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum The Jakmania, Richard Achmad Supriyanto, menyatakan pihaknya akan kooperatif dengan polisi menyusul ditangkapnya Sekjen Jakmania, F (37), atas dugaan mengeluarkan pernyataan provokatif terkait laga final Piala Presiden 2015.
F ditangkap tim gabungan dari Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada Minggu (18/10) malam. Pria yang diklaim berprofesi sebagai jurnalis salah satu media online itu ditangkap karena cuitan provokatifnya lewat Twitter pada 10 Oktober lalu.
Richard mengaku baru mengetahui penangkapan F pagi tadi, Senin (19/10). Richard mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menentukan sikap terkait penangkapan F.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, saya baru tahu pagi tadi dari media. Kami belum bisa menentukan sikap, karena ingin memastikan apakah dia (F) menyalahi aturan atau tidak," ujar Richard saat dihubungi
CNN Indonesia.
"Tentunya kami akan kooperatif dengan pihak Polda Metro Jaya. Mudah-mudahan segera ada titik terang."
Richard mengaku belum melakukan kontak dengan F yang saat ini masih diamankan di Mapolda Metro Jaya. Richard dan pengurus Jakmania rencananya akan melihat kondisi F siang ini.
"F baru menjadi Sekjen sejak Januari 2015. Dia juga ikut sepanjang koordinasi final Piala Presiden 2015 dengan sejumlah pihak terkait," ucap Richard.
F diamankan polisi setelah mengeluarkan pernyataan provokatif lewat Twitter terkait kedatangan puluhan ribu suporter Persib Bandung, Bobotoh, pada final Piala Presiden 2015 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (18/10).
"Kalau menganggap final Piala Presiden di GBK takkan ada apa-apa, mungkin Anda bisa menyusul kawan Anda, Rangga," cuit F pada 10 Oktober lalu.
Rangga adalah Bobotoh yang tewas diduga karena dikeroyok sejumlah oknum Jakmania di Gelora Bung Karno pada 2012.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan F
terancam jadi tersangka.
(har/har)