Jakarta, CNN Indonesia -- Akibat pembekuan terhadap PSSI yang diberikan oleh Kemenpora beberapa waktu lalu, PT Liga Indonesia selaku penyelenggara kompetisi sepak bola pun mengaku terkena dampaknya.
Sabtu (24/10) malam, bertempat di The Park Lane Hotel, PT Liga Indonesia melaksanakan rapat umum pemegang saham luar biasa. Disebut luar biasa bukan karena agendanya, tapi karena memang dalam peraturan perusahaan dan sesuai dengan undang-undang perusahaan, suatu rutinitas di luar jadwal tahunan itu harus dalam konteks luar biasa.
"Liga penting menyampaikan kepada seluruh pemegang saham (PSSI dan seluruh klub ISL), bahwa karena tidak ada event, maka liga secara finansial mengalami kerugian yang terus terakumulasi. Kisarannya bahwa liga dalam tahun 2015 ini kerugian yang berjalan sudah berada di kisaran 7.5 miliar rupiah," kata Joko dalam jumpa pers kepada para awak media.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rapat tersebut, manajemen direksi PT Liga Indonesia memiliki kewajiban untuk membuat laporan kepada pemegang saham. Ada tiga agenda yang dibahas dalam rapat tersebut yaitu melaporkan kegiatan di periode Mei sampai Oktober, laporan keuangan, dan kajian Manajemen terkait rencana program perseroan atau perusahaan ke depan.
"Kalau kita reka ulang seluruh kegiatan dari Mei sampai Oktober, semuanya tidak bisa dieksekusi karena semua program yang direncanakan oleh PT Liga Indonesia tidak memperoleh izin. Hal ini penting untuk diketahui bagi pemegang saham," ucap Joko.
Mendatang, PT Liga Indonesia didesak oleh para pemegang saham agar mengambil upaya rasionalisasi terhadap kondisi persepakbolaan saat ini dan meminalisir kerugian, sampai situasi pembekuan selesai.
Untuk meminimalisir kerugian, para pemegang saham setuju untuk mengevaluasi dan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan hingga pemutusan kontrak-kontrak komersial.
Para pemegang saham pun meminta PT Liga Indonesia mengambil terobosan berupa aksi korporasi untuk melakukan kerjasama strategis terhadap bisnis liga ke depan. Kerjasama tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas bisnis perushaaan.
"Ini kilometer nol kita (PT Liga Indonesia) untuk melakukan interaksi dengan partner bisnis yang potensial. Mekanismenya sedang disusun agar dicapai hasil yang optimal."
"Esensi dari ini semua adalah PT Liga Indonesia sebagai sebuah perusahaan yang independen harus dapat membedakan antara aktivitas bisnisnya dengan polemik," tutur Joko.
Langkah persiapan ini menurut Joko sangat penting untuk dilakukan agar PT. Liga sudah tahu apa yang bakal dilakukan ketika roda kompetisi telah kembali bergulir.
"Ini adalah kewajiban kami sehingga ketika situasinya kembali normal, Liga mempunyai terobosan agar perusahaan kembali hidup," ujar Joko.
Harapan KlubMengenai segala pembahasan dalam rapat tersebut, manajer klub sepak bola Persib Umuh Muhtar mengatakan bahwa semua masukan akan dipelajari.
"Saya meminta bagaimana caranya supaya liga cepat berjalan lagi dan masalah yang ada cepat selesai. Merekalah (PT Liga Indonesia) yang mencari jalan terbaik. Semoga juga diizinkan lagi oleh kepolisian dan semua pihak. Cari kebaikan saja untuk semuanya agar tidak ada yang saling menyalahkan," ucap Umuh.
Senada, CEO Persebaya dari PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) Gede Widiade meminta agar PT Liga dapat mencari terobosan baru untuk lebih berperan serta dalam rangka menyelesaikan persoalan yang terjadi. Gede pun berharap supaya tujuan memutar kembali kompetisi secara formal dan legal dapat terpecahkan.
"Tujuan utama dari PT Liga Indonesia adalah kompetisi dapat berjalan kembali, lalu pemerintah dapat menjadi regulator yang baik," ujar Gede berharap.
(ptr/ptr)