Jakarta, CNN Indonesia -- Petisi dukungan untuk mencabut penalti atas Valentino Rossi akibat insiden dengan Marc Marquez di MotoGP Malaysia telah melebihi jumlah 500 ribu.
Petisi secara daring itu dibuat di laman
Change.org dan dibuat seorang warga Inggris dari Virginia Water, Nicholas Davis.
Hingga pukul 11.11 WIB, Kamis (29/10), dukungan untuk petisi mencabut sanksi Rossi sudah mencapai 505.026 penanda tangan. Butuh 494.974 dukungan lagi untuk mencapai sejuta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petisi untuk menarik dukungan secara global itu sudah dibuat dalam 21 bahasa yakni bahasa Inggris, Ceko, China, Denmark, Belanda, Perancis, Filipina, Jerman, Yunani, India, Indonesia, Italia, Jepang, Polandia, Portugis, Norwegia, Rumania, Rusia, Slovenia, Ukraina, dan Spanyol.
"Integritas MotoGP saat ini jatuh ke dalam kehinaan. Anda baru saja membenarkan taktik balap kotor, dengan menghukum Valentino Rossi untuk memburu gelar juara, sementara dia dilecehkan dan disabotase oleh Marc Marquez," tulis Davis melalui petisi tersebut.
"Pada saat yang sama Anda telah membiarkan Jorge Lorenzo menyalip saat bendera kuning berkibar, tanpa hukuman."
Petisi itu ditujukan Davis kepada Race Director MotoGP Mike Webb, ofisial FIM dan UFIM, direktur pelaksana Movistar Yamaha, Lin Jarvis, dan penyelenggara MotoGP Dorna.
Penalti tiga poin yang didapat Rossi di MotoGP Malaysia, Minggu (25/10), membuat pebalap asal Italia itu harus start dari posisi belakang pada seri terakhir MotoGP 2015 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, 8 November mendatang.
Hal tersebut membuat pesaing Rossi dalam perebutan gelar juara dunia sekaligus rekan setimnya di Yamaha, Jorge Lorenzo, memiliki kans lebih besar untuk mengamankan gelar juara dunia.
Pasalnya, Lorenzo bisa dengan mudah memangkas selisih tujuh poin dari Rossi jika ia mampu mengamankan posisinya di GP Valencia. Sebelumnya, Rossi mengklaim Lorenzo mendapat bantuan dari Marc Marquez dalam perebutan gelar juara dunia.
Tak Cuma SatuNamun, petisi daring terkait Rossi yang dibuat di laman
Change.org itu tak cuma satu. Ada banyak petisi yang ditujukan untuk membela Valentino Rossi tersebut, baik yang dibuat warga negara lain maupun Indonesia.
Misalnya Dario Lopez dari Italia yang membuat petisi serupa Davis. Petisi yang dibuat Lopez itu sejauh ini telah mendapat dukungan lebih dari 132 penanda tangan.
Kemudian Geoffray Clerbois dari Belgia membuat petisi yang menuntut penalti dijatuhkan kepada Marquez dan mengembalikan integritas pada tim balap Honda (HRC).
Di Indonesia pun ada pembuat petisi serupa. Namun, ada satu petisi yang sasaran tembaknya berbeda walaupun sama mendukung Rossi. Target yang menjadi sasaran dari petisi itu bukanlah Race Director MotoGP Mike Webb, ofisial FIM dan UFIM, ataupun Dorna yang memiliki kaitan langsung dengan penalti Rossi.
Petisi yang dibuat Eldo Barbaro asal Pontianak itu ditujukan kepada Yamaha Indonesia, Yamaha, YMC Indonesia, dan Fans Valentino Rossi.
Inti petisi yang dibuat Eldo tiga hari lalu itu adalah meminta Yamaha Indonesia tidak lagi menggunakan Jorge Lorenzo sebagai model iklan akibat komentar pebalap asal Spanyol itu tentang insiden Rossi-Marquez.
'Oleh karena itu kita menghimbau kepada Yamaha khususnya Yamaha Indonesia untuk tidak menjadikan Jorge Lorenzo sebagai model iklan maupun ikon Yamaha di Indonesia,' demikian pengantar petisi yang dibuat Eldo tersebut.
Sejauh ini petisi tersebut telah mendapat dukungan lebih dari empat ribu penanda tangan.
(kid/kid)