Jakarta, CNN Indonesia -- Yamaha dikabarkan sedang mempertimbangkan tidak menggunakan jasa Jorge Lorenzo pada musim 2016 menyusul tindakan pebalap asal Spanyol itu yang menyudutkan Valentino Rossi. Tim manakah yang cocok menjadi pelabuhan baru Lorenzo?
Rumor kepergian Lorenzo dari Yamaha kali pertama diungkap
Auto Evolution, Rabu (28/10).
Yamaha diklaim kecewa dengan sikap juara dunia MotoGP 2010 dan 2012 itu yang menyudutkan Rossi usai insiden dengan Marc Marquez di MotoGP Malaysia, Minggu (25/10).
Ini bukan kali pertama Lorenzo dikabarkan hengkang dari Yamaha. Di pertengahan musim ini, pebalap 28 tahun itu juga sempat dikabarkan akan meninggalkan tim yang diperkuatnya sejak 2008 tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Mei 2015, Lorenzo dikabarkan telah mencapai kesepakatan dengan Ducati untuk memperkuat tim asal Italia itu pada musim 2016. Padahal Lorenzo masih memiliki kontrak dengan Yamaha hingga 2016.
Bergabung dengan Ducati menjadi salah satu opsi terbaik yang dimiliki Lorenzo jika meninggalkan Yamaha. Meski memiliki salah satu motor terbaik musim ini (Desmosedici GP15), dua pebalap Ducati: Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso gagal tampil maksimal.
Kontrak Iannone dan Dovizioso memang baru akan berakhir setelah musim depan. Namun, jika mampu merekrut Lorenzo, Ducati pastinya tidak akan melewatkan kesempatan tersebut.
Ducati hingga kini masih mencari pebalap yang tepat untuk mengembalikan kejayaan, setelah kali terakhir merebut gelar juara dunia bersama Casey Stoner pada musim 2007.
Opsi lainnya bagi Lorenzo adalah bergabung dengan Repsol Honda. Meski sulit terlaksana karena Dani Pedrosa dan Marc Marquez masih memiliki kontrak hingga 2016, Lorenzo bisa menjadi pebalap ketiga Repsol Honda musim depan.
Lirik IannoneJika memutuskan untuk mengakhiri kerjasama dengan Lorenzo akhir musim ini, maka Yamaha harus mencari pengganti yang setimpal. Ada sejumlah nama yang dianggap layak menggantikan Lorenzo.
Salah satu nama yang mungkin menggantikan Lorenzo di Yamaha adalah Iannone. Di luar pebalap empat besar (Rossi, Lorenzo, Marquez, Pedrosa), Iannone merupakan rider paling konsisten di MotoGP 2015.
Pebalap 26 tahun itu menunjukkan penampilan paling impresif musim ini, setelah menjadi bagian dari Ducati sejak 2013. Iannone sukses meraih tiga posisi podium, dan masih berpeluang menutup musim di posisi empat besar dengan menggeser Pedrosa.
Bersama Iannone, Yamaha pasti tidak pusing dengan rivalitas satu tim seperti yang terjadi dengan Rossi dan Lorenzo saat ini. Meski tampil kompetitif, Iannone dan Rossi memiliki hubungan yang lebih harmonis.
Opsi selanjutnya bagi Yamaha adalah menggunakan jasa dua pebalap tim satelit, Tech 3: Bradley Smith dan Pol Espargaro. Jika melihat klasemen saat ini, Smith masih pilihan yang lebih baik setelah berada di peringkat enam klasemen musim ini.
Pilihan terakhir Yamaha adalah merekrut pebalap berbakat dari kelas Moto2. Ada tiga nama yang bisa menjadi opsi Yamaha: Tito Rabat, Alex Rins, dan pebalap Perancis yang menjadi juara dunia musim ini, Johann Zarco.
(har/har)