Jakarta, CNN Indonesia -- Delegasi FIFA dan AFC melanjutkan agenda mereka mengurai permasalahan sepak bola Indonesia dengan bertemu PT Liga Indonesia. Menurut CEO PT Liga, Joko Driyono, pada pertemuan yang berlangsung selama satu jam di kantor PSSI, Selasa (3/11), itu ia memaparkan tentang kondisi kompetisi di Indonesia selama lima tahun ke belakang.
"Kami menyiapkan persentasi singkat mulai dari kompetisi yang terhenti, hingga berdialog mengenai perjalanan kompetisi di Indonesia, hingga kilas balik selama lima tahun ke belakang," ujar Joko memaparkan isi pertemuannya dengan delegasi FIFA-AFC.
"Mulai Indonesia yang menjadi tuan rumah kompetisi level Asia, kemudian perkembangan bagus sampai 2010, hingga periode sulit seperti dualisme yang baru berakhir 2013."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Joko berpendapat pertemuan itu lebih memfasilitasi keingintahuan delegasi FIFA-AFC terhadap kondisi dan iklim kompetisi di Indonesia, sehingga PT Liga lebih banyak menjadi pihak yang menjawab pertanyaan.
Pria asal Ngawi ini merasa cukup puas dengan hasil pertemuan tersebut lantaran delegasi FIFA-AFC memberikan respons positif terhadap penjelasan PT Liga, sembari menekankan pentingnya sinergi antara PSSI dan pemerintah untuk menyelesaikan konflik sepak bola tanah air.
Terkait dengan kompetisi lokal yang berhenti setelah pembekuan PSSI, April lalu, Joko mengungkapkan pihaknya memaparkan dua opsi yang mereka miliki kepada delegasi FIFA-AFC.
"Ada dua opsi yang kami paparkan, yang sama dengan hasil RUPS yang lalu," ujar Joko melanjutkan.
"Opsi pertama kompetisi akan kembali berjalan Februari dan berakhir September dengan harapan sanksi FIFA dicabut dan kita dapat mengikuti turnamen AFC, atau opsi kedua kompetisi yang dimulai September-November seperti kompetisi Eropa."
Usai bertemu dengan PT Liga, delegasi FIFA-AFC saat ini melanjutkan agenda mereka dengan diskusi bersama Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI).
(vws)