GP Valencia: Final Terketat dalam Sejarah MotoGP

Bowie Haryanto | CNN Indonesia
Kamis, 05 Nov 2015 09:00 WIB
Sejak era MotoGP dimulai pada 2002, tidak pernah ada persaingan gelar juara dunia yang memiliki defisit hanya tujuh poin di seri terakhir.
Marc Marquez tak ikut dalam persaingan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. (REUTERS/Issei Kato)
Jakarta, CNN Indonesia -- Duel perebutan gelar juara dunia antara Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo pada MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu (8/11), merupakan final terketat sepanjang sejarah.

Sejak era MotoGP dimulai pada 2002, tidak pernah ada persaingan gelar juara dunia yang memiliki defisit hanya tujuh poin di seri terakhir.

Defisit terkecil dalam sejarah MotoGP sebelumnya terjadi pada musim 2006, ketika Rossi memasuki seri terakhir unggul delapan poin atas Nicky Hayden. Saat itu Hayden mampu memutarbalikkan posisi dan merebut gelar juara dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dikutip dari situs resmi MotoGP, keunggulan tujuh poin memasuki seri terakhir yang dimiliki Rossi atas Lorenzo merupakan yang terkecil dalam sejarah kelas primer Grand Prix sejak musim 1992.

Pada musim 1992, Mick Doohan (Honda) hanya unggul dua poin atas Wayne Rainey (Yamaha) ketika memasuki seri terakhir di GP Afrika Selatan.

Ketika itu Doohan yang membalap dengan kondisi belum pulih dari cedera, hanya mampu finis di posisi keenam. Rainey akhirnya menjadi juara dunia setelah finis di posisi ketiga dan unggul empat poin di akhir musim.

Sepanjang sejarah MotoGP, ini adalah kali ketiga gelar juara dunia ditentukan pada seri terakhir. Selain pada musim 2006 yang melibatkan Rossi dengan Hayden, final di seri terakhir juga terjadi pada musim 2013.

Ketika itu Marc Marquez unggul 13 poin atas Lorenzo memasuki seri terakhir di Valencia. Meski Lorenzo memenangi balapan, Marquez akhirnya menjadi juara dunia setelah finis di posisi ketiga. (har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER