Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa Olimpiade 2016 bisa menjadi sasaran serangan kelompok teroris, Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengumumkan pada Senin (23/11) bahwa Perancis menjadi bahasa resmi untuk ajang olahraga terbesar di dunia tersebut.
Perancis telah lama dipertimbangkan untuk menjadi bahasa resmi dari Olimpiade. Para pejabat IOC sendiri sebagian besar berasal dari negara-negara berbahasa Perancis sementara jutaan penduduk Brasil juga fasih menggunakan bahasa tersebut.
"Semua (teror) ini terjadi di Paris, Brussels, Lebanon, dan seluruh negara di Afrika. Kita seharusnya tidak berharap kejadian buruk, tapi kita perlu mengantisipasi ini dan berpikiran positif," kata musisi asal Kamerun yang terpilih sebagai duta Olimpiade 2016, Manu Dibango, seperti yang dikutip dari
Reuters (24/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan di Rio de Janeiro, Dibangu menandatangani dokumen pengesahan bahasa Perancis sebagai bahasa resmi Olimpiade.
Para pihak keamanan telah diperingatkan bahwa ancaman teror di Olimpiade bisa terjadi di manapun, baik teror di tempat pertandingan, infrastruktur sekitar, para atlet, ataupun wisatawan.
Maka dari itu, Brasil pun berencana menggandakan personel keamanan hingga 85 ribu orang, dua kali lipat dari yang digunakan di London pada 2012 silam.
Selain itu, seperti yang dinyatakan oleh Kementerian Luar Negeri Perancis, negara itu juga akan berbagi laporan intelejen dengan Brasil mengenai kontra-terorisme.
Pekan lalu, diplomat di Brasil mengatakan kepada Reuters bahwa negara-negara barat mengkhawatirkan keselamatan atlet mereka di Olimpiade 2016. Mereka risau karena pemerintah Brasil dianggap terlalu abai dan juga terlalu nyaman dengan sejarah negara mereka yang menyatakap sikap ketidakberpihakan kepada manapun, dan juga tidak memiliki musuh.
(vws)