Leicester Tim Paling Mematikan di Kotak Penalti

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Selasa, 24 Nov 2015 15:56 WIB
Leicester City tidak hanya menjadi tim tersubur di Liga Primer Inggris sejauh ini. The Foxes juga menjadi tim paling mematikan di dalam kotak penalti.
Leicester City sudah mencetak 28 gol di Liga Primer Inggris sejauh ini. (Reuters/Andrew Boyers)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dengan 28 gol yang telah dicetak Leicester City dari 13 pertandingan liga, selain menguasai puncak klasemen sementara Liga Primer Inggris, skuat besutan Claudio Ranieri itu juga merupakan klub dengan jumlah gol terbanyak saat ini.

Jumlah tersebut bahkan mengungguli Manchester City (27 gol) yang dimotori penyerang levelinternasional dengan banderol 45 juta euro, Sergio Aguero, atau klub-klub seperti Tottenham Hotspur, West Ham United, dan Everton, yang sama-sama mengoleksi 24 gol.

Hebatnya seluruh gol Leicester di Liga Primer saat ini tercipta dari dalam kotak penalti. Catatan itu membuat The Foxes menjadi klub paling mematikan di kotak penalti sejauh ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketajaman penyerang Jamie Vardy yang telah mengoleksi 13 gol, juga membuat Leicester selalu mencetak gol pada 13 pertandingan Liga Primer sejauh ini.

Namun, ketajaman di depan gawang lawan ternyata tak diimbangi dengan pertahanan yang kokoh. Kendati baru menelan kekalahan satu kali, Leicester saat ini telah kebobolan 20 gol yang merupakan catatan terburuk dari lima klub teratas di liga saat ini.

Dari 13 pertandingan penjaga gawang Leicester, Kasper Schmeichel, baru dua kali melakukan cleansheet: ketika menang tipis atas Crystal Palace pada Oktober lalu, dan terakhir saat melumat Newcaslte United 3-0, Sabtu (21/11).

Rapuhnya lini pertahanan Leicester itu akan menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Ranieri. Terlebih pemimpin klasemen sementara itu akan melakoni sejumlah laga sulit menghadapi Manchester United, Swansea City, Chelsea, Everton, Liverpool, dan Manchester City hingga pergantian tahun nanti.

Determinasi Tinggi

Tak hanya ketajaman di dalam kotak penalti yang menjadi senjata Leicester musim ini. Salah satu kunci sukses faktor yang membuat The Foxes memuncaki klasemen adalah permainan tidak kenal lelah yang mereka tunjukkan.

Leicester seringkali berhasil terhindar dari kekalahan atau bahkan membalikkan kedudukan pada menit-menit terakhir pertandingan. Dari 13 pertandingan, Leicester berhasil enam kali berhasil menyamakan kedudukan setelah tertinggal lebih dulu, dengan dan dua di antaranya berakhir dengan kemenangan.

Menghadapi Tottenham pada pekan ketiga Liga Primer, Leicester hampir menelan kekalahan perdana mereka setelah Dele Alli menjebol gawang Schmeichel pada menit ke-81. Namun, Riyad Mahrez menjadi aktor penyelamat Leicester setelah langsung membalas gol satu menit kemudian untuk memaksakan hasil imbang.

Satu pekan berselang, Leicester mampu meraih satu poin saat melawan Bournemouth melalui penalti Vardy empat menit sebelum pertandingan usai.

Kisah dramatis Leicester musim ini semakin terasa manis ketika mereka sempat tertinggal 0-2 dari Aston Villa hingga menit ke-72, sebelum Ritchie De Laet membangkitkan asa klub yang semula diprediksi akan berkutat berjuang di zona degradasi tersebut.

Setelah gol De Laet, Leicester semakin menggila dan mampu membalikkan keadaan lewat gol Vardy (82') dan Nathan Dyer (89'), membuat para pemain Villa tampak kebingungan melihat kemenangan yang sirna di menit-menit akhir.

Determinasi tinggi yang ditunjukkan Leicester kembali tampak ketika mereka menyamakan kedudukan setelah tertinggal dua gol saat melawat ke kandang Southampton pada pekan kesembilan.

Pada pekan ke-11, tertinggal lewat gol Salomon Randon di babak pertama saat menghadapi West Bromwich Albion, Leicester tampil gemilang di babak kedua dengan mencetak tiga gol lewat aksi Mahrez (57' dan 64') dan Vardy (77') untuk berbalik unggul 3-1.

Satu gol West Brom lewat penalti Rickie Lambert di menit-menit akhir pertandingan pun masih tak cukup untuk menghapus senyuman lebar Ranieri. Senyuman yang akan teruji daya tahannya ketika Leicester akan menghadapi periode sulit Desember mendatang. (har/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER