Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) masih belum memiliki rencana untuk bergabung ke dalam Komite Ad Hoc bentukan FIFA untuk mengatasi permasalahan sepak bola di Indonesia.
Kemenpora hingga kini belum menyerahkan nama yang mereka usulkan ke FIFA untuk menjadi anggota Komite Ad Hoc. Sebelumnya FIFA memberi batas waktu untuk menyerahkan usulan nama tersebut hingga Jumat (13/11).
Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, mengatakan hingga kini pihaknya tidak memiliki rencana untuk menjadi bagian dari Komite Ad Hoc bentukan FIFA. Hal itu telah diungkapkan Gatot kepada Direktur Anggota Asosiasi FIFA, James Johnson, yang menjadi salah satu delegasi yang hadir di Jakarta, awal November 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia (Johnson) menanyakan apakah pemerintah akan gabung Komite Ad Hoc. Saya jawab, 'Belum ada rencana, karena TOR-nya saja tidak tahu sehingga tidak etis langsung gabung tanpa tahu ruang lingkup kerjanya seperti apa'. Yang jelas pemerintah tidak halangi keberadaan tim Ad Hoc," ucap Gatot kepada CNN Indonesia, Selasa (17/11).
"Dia cerita tentang Komite Ad Hoc ada Pak Agum Gumelar, Pak IGK Manila dan Pak Raja Pane. Saya hanya komentar, 'Silakan jalan karena kami lebih utama terhadap Tim Kecil'," sambungnya.
Dalam perbincangan dengan Johnson pada Senin (16/11) malam, Gatot juga mengungkapkan rencana Kemenpora membentuk Tim Kecil. Gatot mengatakan, Kemenpora akan terus berkomunikasi mengenai pembentukan Tim Kecil kepada FIFA.
"Dia menanyakan tentang rencana Tim Kecil. Apa ruang lingkupnya dan siapa anggotanya. Saya respons, 'Pada saatnya akan kami akan informasikan tentang tujuannya, untuk berkomunikasi dengan FIFA dalam rangka reformasi PSSI karena selama ini buruk komunikasinya'," ucap Gatot.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Jenderal PSSI, Azwan Karim, mengatakan pihaknya masih berharap Kemenpora bisa memberikan usulan nama untuk menjadi anggota Komite Ad Hoc.
"PSSI masih buka peluang untuk terus komunikasi sama pemerintah agar segera mengirimkan nama-namanya. Jumlahnya masing-masing berapa kami belum bisa beberkan. Pekan ini akan kami tunggu kembali nama-namanya," ujar Azwan
(har)