Jakarta, CNN Indonesia -- Performa tandang gemilang Liverpool kembali akan diuji kala menyambangi markas Newcastle, Stadion St James Park, Minggu (6/12).
Pasalnya dalam sebulan terakhir Liverpool memiliki performa yang ciamik dan mampu memenangkan seluruh empat laga tandang di berbagai kompetisi dalam sebulan terakhir.
Pertama adalah Chelsea yang dipermalukan 3-1 di Stamford Bridge, 31 Oktober 2015. Lalu poin penting di kandang Rubin Kazan dengan kemenangan 1-0 pada 6 November 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar dua minggu kemudian--setelah dikalahkan Crystal Palace 1-2 di Anfield--Liverpool menggasak Manchester City dengan skor 4-1 di Stadion Etihad, 22 November 2015.
Terakhir, Southampton yang disingkirkan dari Piala Liga dengan skor 6-1 di Stadion St Mary, 3 Desember 2015.
Untuk kemenangan terakhir itu, Liverpool menggasak Southampton tanpa kehadiran penggawa-penggawa utamanya seperti James Milner, Philippe Coutinho, hingga Christian Benteke.
Namun, walaupun sedang dihiasi performa tim yang mengilap, Klopp tak serta-merta menganggap remeh Newcastle.,
"Siapapun yang berkata (laga melawan) Newcastle merupakan partai mudah... silakan keluar," ujar Klopp setengah bercanda kepada media seusai kemenangan 6-1 atas Southampton, seperti dilansir
Liverpool Echo.
Peringatan Klopp sendiri bukan tanpa alasan. Selain Newcastle berhasil mengalahkan Liverpool 1-0 di Saint James Park pada musim lalu, fakta bahwa Liga Primer acapkali menghasilkan kejutan juga tak bisa dikesampingkan.
Newcastle sendiri sepanjang musim ini memiliki performa yang tak bagus.
The Magpies berada satu peringkat di atas juru kunci klasemen Inggris hingga pekan ke-14.
Selain itu, sepanjang musim ini, Newcastle baru meraih satu kemenangan dalam 12 pertandingan terakhir mereka di berbagai ajang.
Hal itu diyakini Klopp akan membuat skuat yang kini dibesut Steve McClaren akan berusaha mati-matian meredakan kemarahan pendukung
The Magpies yang mulai gerah dengan performa tim kesayangannya.
Namun, tak dapat dipungkiri laga antara Newcastle dan Liverpool, Minggu nanti, merupakan pertemuan antara dua klub yang saat ini sedang berada di dua sisi yang berbeda.
Satu kemenangan --atas Bournemouth, tim promosi yang sedang dilanda badai cedera-- dari 12 pertandingan terakhir di berbagai ajang juga membuat tekanan bagi Manajer Newcastle Steve McClaren, semakin kencang.
Apalagi gawang Newcastle yang tak bisa diperkuat penjaga gawang utama Tim Krul berpotensi menjadi santapan lini depan Liverpool yang sedang on-fire.
Kepercayaan diri skuat The Reds memang sedang memuncak sejak diarsiteki Klopp.
Tak hanya itu, 14 gol dalam lima pertandingan terakhir di berbagai ajang menunjukkan kembalinya ketajaman lini depan Liverpool yang sempat mandek di akhir era kepemimpinan Brendan Rodgers.
Seperti dilansir Whoscored, The Reds mampu mencatatkan 14,9 ancaman di setiap pertandingan. Dan, dengan 18 gol yang dihasilkan dari 14 pertandingan, membuat Liverpool rata-rata hanya mampu menciptakan 1,2 gol di tiap pertandingan.
Di atas kertas, Liverpool memang jauh diunggulkan dari Newcastle dalam laga Minggu nanti. Namun, seperti yang telah Klopp utarakan sebelumnya, tak pernah ada laga mudah di Liga Primer Inggris.