Gagal Sudah Ambisi Platini Pimpin FIFA

Haryanto Tri Wibowo | CNN Indonesia
Senin, 21 Des 2015 19:59 WIB
Dengan hukuman delapan tahun, Platini tidak bisa mencalonkan diri sebagai presiden FIFA di dua kali kongres pemilihan: pada 2016 dan 2020.
Michel Platini diklaim sebagai anak didik Sepp Blatter. (REUTERS/Denis Balibouse)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hukuman larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama delapan tahun yang didapat Michel Platini memang bukan 'kiamat' bagi pria asal Perancis. Namun, hukuman tersebut hampir pasti menutup peluang Platini untuk memimpin FIFA.

Komite Etik FIFA yang dipimpin hakim Hans-Joachim Eckert, Senin (21/12), mengambil keputusan untuk menjatuhi hukuman larangan selama delapan tahun kepada Platini dan Sepp Blatter.

Keduanya dihukum karena pembayaran senilai 2 juta Swiss franc (1,35 juta poundsterling) pada 2011. Komite Etik FIFA menganggap pembayaran itu adalah hasil korupsi, namun Blatter mengklaim uang itu merupakan bayaran bagi pekerjaan Platini sebagai konsultan FIFA kurun waktu 1998 dan 2002.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Blatter dan Platini mendapat hukuman skorsing selama 90 hari dari Komite Etik FIFA pada 8 Oktober lalu. Skorsing itu membuat Platini tidak bisa mencalonkan diri sebagai calon presiden FIFA pada pemilihan yang akan berlangsung 26 Februari mendatang.

Kini, dengan adanya sanksi delapan tahun, maka Platini dipastikan tidak bisa mengikuti pemilihan dua bulan mendatang. Tidak hanya itu, hukuman delapan tahun juga hampir pasti mengubur ambisi pria 60 tahun itu menjadi presiden FIFA.

Dengan hukuman delapan tahun, Platini setidaknya tidak bisa mencalonkan diri sebagai presiden FIFA di dua kali kongres pemilihan: pada 2016 dan 2020.

Peluang mantan kapten timnas Perancis itu untuk mengikuti pemilihan presiden FIFA memang masih terbuka setelah hukuman delapan tahun berakhir. Namun, saat hukuman tersebut selesai, Platini sudah akan berusia 68.

Bukan hanya usia yang sudah tua, Platini juga dipastikan sulit untuk mendapat kepercayaan dari publik sepak bola dunia. Reputasi presiden UEFA itu akibat hukuman delapan tahun ini dipastikan rusak. Padahal sebelum kasus pembayaran 2 juta Swiss franc muncul, Platini merupakan kandidat terkuat pengganti Blatter.

Tidak hanya kehilangan kesempatan menjadi presiden FIFA, Blatter juga dipastikan akan dicopot dari jabatannya sebagai presiden UEFA.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER