Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu kandidat Presiden Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Pangeran Ali bin al-Hussein kembali mengorek penyelidikan Michael Garcia tentang dugaan korupsi dalam tubuh organisasi itu.
"Orang-orang perlu mengetahui apa yang telah terjadi di (dalam tubuh) FIFA," ujar pangeran Yordania itu seperti dikutip dari
Reuters.
Pengeran Ali merupakan salah satu kandidat pengganti Sepp Blatter. Kandidat lainnya adalah Jerome Champagne, Gianni Infantino, Sheikh Salman bin Ebrahim al-Khalifa dan Tokyo Sexwale.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilihan presiden FIFA akan berlangsung di Zurich, Swiss, 26 Februari 2016. Pemilihan itu dilakukan lebih cepat karena skandal keuangan yang membelit pejabat-pejabat teras serta anggota Komite Eksekutif FIFA.
Garcia yang merupakan mantan jaksa di Amerika Serikat diperintahkan Presiden FIFA Sepp Blatter untuk menginvestigasi skandal uang dalam proses pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.
Ketika investigasi telah berbuah hasil, hakim komite etik FIFA Hans-Joachim Eckert malah memublikasi intisari laporan Garcia. Garcia memasukkan hasil laporannya pada September 2014, kemudian FIFA intisari setebal 42 halaman. Isi intisari itu antara lain Rusia dan Qatar skandal suap untuk tuan rumah Piala Dunia.
Garcia berang dan meminta laporan dirinya diungkap ke publik seutuhnya. Tak juga diungkap ke publik seutuhnya, Garcia pun memilih mundur dari tugasnya sebagai investigator independen FIFA. Ia mundur dengan alasan terdapat masalah etika dalam proses atau cara penanganan laporan dirinya.
Sepp Blatter yang terpilih dalam Kongres FIFA pada akhir Mei 2015 itu mengumumkan akan memberi kembali mandat presiden kepada Kongres. Pengumuman itu dilontarkan pada 2 Juni 2015 atau tiga hari setelah terpilih kembali sebagai presiden untuk periode kelima dirinya.
(kid)