Jakarta, CNN Indonesia --
Jafri Sastra merasa tidak ada yang istimewa usai dirinya mengantarkan Mitra Kukar juara Piala Jenderal Sudirman (PJS). Begitu pula, tidak ada sambutan dari masyarakat Padang dan Payakumbuh, kota kelahirannya, setelah ia bersama skuatnya menjegal Semen Padang di babak final PJS, Minggu (24/1).
Namun, bagi jafri itu justru bukan masalah. "Sebab, memang seperti biasanya saya pulang, bertemu teman, dan melakukan rutinitas sehari-hari," ujar pelatih berusia 50 tahun itu menuturkan.
Pelatih yang juga pernah merumput di Semen Padang itu justru senang bisa kembali ke ritualnya di Payakumbuh. "Begitu tiba di Payakumbuh, saya langsung ke kedai kopi langganan sejak muda: Peri Cipun. Kalau pulang ke Payakumbuh, sudah pasti saya akan mampir ke situ," ujar Jafri saat dihubungi
CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sana saya ngobrol-ngobrol dengan teman saya yang juga biasa ke Kedai kopi itu. Biasa, mereka mengucapkan selamat. Begitu saja, tak ada yang istimewa kok."
Jafri memang langsung terbang ke kampung halamannya itu sehari usai membawa Mitra Kukar juara. "Di bandara juga seperti biasa saja saya pulang. Ya mungkin karena yang juara bukan Semen Padang. Beda lagi kalau yang juara Semen Padang, pasti sambutannya meriah," ujar ayah dari dua anak itu menuturkan.
Begitu juga ketika ia sampai ke keluarga, Jafri mengaku, sambutannya biasa-biasa saja. "Saya malah langsung sibuk mengantar jemput anak saya yang masih kelas empat SD (Aziza Rahmalia), berangkat ke sekolah," kata pelatih yang cukup bersahaja itu.
Kebetulan, Aziza sempat izin tidak sekolah karena ikut ayahnya ke Jakarta untuk menyaksikan final PJS. "Ia juga tampaknya kelelahan setelah loncat-loncat kegirangan pegang trofi PJS. Sekarang saya mau jemput anak saya dulu pakai motor," Jafri menerangkan.
Arak-arakan di Tenggarong
Manajemen Mitra Kukar memang sengaja langsung membubarkan tim setelah juara. "Mungkin agar pemain dan pelatih bisa liburan dulu bertemu keluarga setelah lelah di Jenderal Sudirman (PJS)," pelatih yang posisinya di Semen Padang digeser Nilmaizar pada 2015 lalu.
Rencananya, ia menyampaikan, pihak klub akan melakukan arak-arakan trofi PJS di Tenggarong. "Nah, mungkin kami akan ikut lagi ke sana. Tapi saya belum tahu pasti kapan acaranya. Mungkin Sabtu atau Minggu," ucap Jafri.
Manajemen juga menjanjikan bonus kepada tim setelah sukses menjuarai PJS. Hanya, ia mengaku belum mengetahui bonusnya nanti.
"Yang penting kami ingin menikmati kemenangan kami ini dengan cara masing-masing bersama keluarga."
(bac)