Jakarta, CNN Indonesia -- Dua wasit internasional yang terlibat skandal manipulasi skor telah mendapatkan hukuman. Hukuman itu diberikan secara diam-diam atau dirahasiakan dari publik.
Seperti dikutip dari laporan investigasi
The Guardian masih ada empat wasit lagi yang terancam hukuman akibat tindakan serius tersebut. Adapun dua wasit yang telah dihukum adalah Denis Pitner dari Kroasia dan Kirill Parfenov dari Kazakhstan.
Para wasit itu disebut terlibat sindikat yang memanipulasi skor dalam kejuaraan International Tennis Federation's (ITF) Futures Tour.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Parfenov disebut telah menerima hukuman seumur hidup karena pada Februari tahun lalu telah mengontak ofisial lain lewat
Facebook dalam upaya memanipulasi skor pertandingan. Sementara itu Pitner diskors 12 bulan mulai dari Agustus tahun lalu.
ITF tak pernah memublikasi hukuman yang diterima dua wasit itu, serta masih merahasiakan empat wasit yang terancam hukuman.
Richard Ings, salah satu mantan wasit profesional yang juga pernah menjadi eksekutif senior untuk wasit Asosiasi Tenis Profesional (ATP) menilai tindakan manipulasi dalam tenis adalah hal yang sangat mendalam.
"Selama lebih dari 15 tahun saya terlibat dalam pertandingan tenis profesional baik sebagai wasit maupun administrator untuk ATP. Selama itu saya telah melihat wasit-wasit tenis melanggar kode bagi para ofisial walaupun relatif kecil," kata dia.
"Tetapi saya tidak pernah melihat wasit yang melanggar integritas tenis terkait dengan judi pada tenis dan lainnya."
Laporan investigasi Guardian itu mengacu kepada tak transparannya ITF dalam memberantas korupsi dalam tubuh organisasi itu. Semua itu disinyalir menjurus pada kontrak antara organisasi itu dengan perusahaan penyedia data olahraga, Sportradar.
Pada 2012 silam ITF dan Sportradar menandatangani kontrak lima tahun senilai US$70 juta untuk mendistribusikan data secara aktual dari setiap turmanen--bahkan kecil--di seluruh dunia.
Berdasarkan kesepakatan itu para wasit di bawah ITF diminta untuk sesegera mungkin memutakhirkan papan skor, pada setiap poinnya, menggunakan tablet yang disediakan secara resmi. Skor itu kemudian akan ditransmisikan ke seluruh dunia lewat situs Sportradar.
Namun, ada celah yang lantas digunakan oknum wasit untuk memanipulasi skor. Mereka memiliki jeda waktu hingga 60 detik sehingga bisa membuat para penjudi tahu apa yang terjadi setelahnya. Dalam investigasinya
The Guardian mencatat bahwa oknum-oknum wasit itu mengirim pesan kepada petaruh sebelum memutakhir skor dengan tablet mereka.
(kid)